Salin Artikel

Jalan Kaki 876 Km untuk Penuhi Nazar, Banser ini Pakai Sarung dan Makan Telur Setiap Hari

Maskhun Arif Hidayat seorang Banser yang nazar jalan kaki dari tempat tinggalnya menuju ke Jakarta. Dia berangkat Senin 91/7/2919) dan tiba di Kantor Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Rabu (17/7/2019).

"Saya dibekali istri madu satu botol dan telur ayam kampung. Tapi saat habis, saya dapat telur dan madu dari sahabat-sahabat di jalan," jelas lelaki yang akrab dipanggil Dayat, saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/7/2019).

Dia mengonsumsi telur saat malam hari sebelum tidur dan pagi hari sebelum melanjutkan perjalanan.

Sepanjang perjalanan dari Musi Rawas Utara ke Jakarta, laki-laki kelahiran Cilacap ini didampingi oleh rekan-rekannya sesama Banser. Mereka secara bergantian menemani hingga batas wilayah kerja mereka.

"Biasanya teman Banser dari PAC A kawal sampai wilayah B terus ditemani dengan Banser dari PAC B. Terus gitu gantian sampai saya tiba di Jakarta. Sahabat-sahabat saya juga yang mengatur saya istirahat di mana," katanya.

Walaupun menempuh perjalanan yang sangat melelahkan, Dayat mengaku tidak pernah meninggalkan salat lima waktu. Dan saat salat, dia gunakan untuk beristirahat sejenak.

"Saya mulai jalan jam 6 pagi dan istirahat jam 12 malam. Gantian waktunya. Tapi kadang setelah jalan kaki 15 kilometer terus istirahat sebentar," tambahnya.

Uniknya, sepanjang perjalanan Maskhun memilih menggunakan sarung. Selain lebih nyaman, sarung sudah menjadi identiknya sebagai orang NU.

"Saya bawa 3 sarung, dua kaos, dan satu seragam banser. Rasanya nyaman saja jalan pakai sarung," jelasnya.

 

Ganti sepatu dua kali dan bekal tinggal Rp 350.000

Saat berangkat dari rumah, Senin (1/7/2019) Dayat menggunakan sandal, namun saat sampai di Lampung Tengah dia membeli sepatu seharga Rp 260.000 dan saat sampai di Bakauheni sepatu miliknya  jebol. Dia kembali membeli sepatu seharga Rp 180.000.

"Semua yang membelikan adalah sahabat-sahabat. Saya bersyukur bertemu dengan banyak orang-orang baik," jelasnya.

Untuk bekal perjalanan selama 17 hari, Maskhun mengaku membawa uang saku sebanyak Rp 1.000.000. Sebagian uang tersebut dia gunakan untuk biaya makannya dan teman-temannya saat mulai berangkat dari Musi Rawas Utara.

"Sekarang sisa Rp 350.000 saya simpan," jelasnya.

Dayat mengakui uang tersebut hasil pinjaman dari bosnya. Dia berjanji akan segera mengembalikannya setelah tiba di Sumatera.

"Saya akan mengembalikannya dalam bentuk uang tunai atau dalam bentuk tenaga. Anggap bayaran dari pekerjaan," ungkapnya.

Selama di Jakarta ia telah bertemu KH Ma'ruf Amin dan Ketua Umum PB NU, KH Said Aqil Siroj.

Dayat masih berharap bisa bertemu langsung dengan Presiden Joko widodo.

"Kalau ketemu saya mau bilang semoga bapak tetap bisa menjaga persatuan dan menjaga agar bangsa ini tidak terpecah belah," katanya.

Namuh karena masih belum ada kepastian waktu untuk bertemu Presiden Jokowi, Dayat berencana pulang lebih dahulu ke rumahnya pada Selasa (23/7/2018) sore.

"Saya pulang naik bus karena masih mau mampir ke beberapa sahabat. Tapi rasanya sudah tenang karena nazar saya jalan kaki sudah selesai. Tinggal ketemu Pak Jokowi saja yang belum,"pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/22/15262621/jalan-kaki-876-km-untuk-penuhi-nazar-banser-ini-pakai-sarung-dan-makan-telur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke