Salin Artikel

Apakah Semburan Lumpur di Cilacap Sama Seperti Lumpur Lapindo?

Ketua Tim Teknik Geologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Eko Bayu Purwasatriya mengatakan, fenomena semburan lumpur dan gas tidak berbahaya seperti semburan lumpur di Sidoarjo, beberapa tahun lalu.

"Semburan gas ini tidak berbahaya seperti semburan lumpur di Sidoarjo, karena tatanan geologi di Banyumas berbeda dengan Sidoarjo, dimana di Banyumas tidak terdapat gunung lumpur di bawah permukaan seperti di Sidoarjo," jelas Eko melalui keterangan tertulis, Selasa (16/7/2019).

Eko mengatakan, untuk mengetahui jenis gas yang keluar, memerlukan uji coba lebih lanjut. Hal itu untuk memastikan apakah gas yang keluar merupakan gas biogenik (gas rawa) atau gas termogenik (gas bumi).

"Namun, rembesan gas yang terdekat dari lokasi ini, yaitu di Desa Karanglewas, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, telah dilakukan uji isotop C13 dan hasilnya merupakan gas termogenik (gas bumi)," ujar Eko.

Menurut Eko besar kemungkinan semburan gas di Cilacap juga merupakan gas bumi karena lokasinya hanya berjarak sekitar 10 km dari lokasi semburan di Banyumas serta membentuk kelurusan jalur dengan rembesan minyak dan gas bumi lainnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/16/15253951/apakah-semburan-lumpur-di-cilacap-sama-seperti-lumpur-lapindo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke