Salin Artikel

Terlibat Kasus Rencana Pembunuhan 4 Tokoh Nasional, Habil Marati Dikenal Sosok yang Dermawan

Oleh sejumlah koleganya, Habil Marati dikenal sebagai sosok dermawan.

Ketua DPW PPP Provinsi Sultra Abdul Rasyid Syawal, mengaku mengenal pribadi Habil Marati sebagai orang yang dermawan, dan sangat menghargai perbedaan.

"Selama saya menjalin komunikasi dengan pak Habil sosoknya ramah, dermawan, nasionalis. Bagaimana bisa ya, kayaknya ndak mungkin dia punya rencana sejahat itu," ungkap Rasyid ditemui di kediamannya, Rabu (12/6/2019).

"Seingat saya selama bergaul dengan beliau, tidak pernah mengecewakan kawannya.  Bagaimana mau berniat membunuh," terangnya.

Rasyid menuturkan, pertama kali mengenal Habil pada tahun 2003 atau tepatnya 16 tahun silam. Bahkan, Habil lah yang mengajak dirinya masuk bergabung di partai berlambang Kabah.

Saat itu Habil merupakan Bendahara Umum PPP dan Ketua DPP PPP dijabat oleh Hamzah Haz. Rasyid mengenal Habil sebagai politisi yang sangat energik, sekaligus pengusaha yang sukses berkiprah di kancah nasional dan juga di Sulawesi Tenggara.

Periode 2004-2009 lalu, Habil pernah menjabat sebagai anggota DPR RI dari Dapil Sultra. Kemudian dia kembali mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2009 dan 2014, namun keberuntungan tidak berpihak kepada Habil.

Bahkan saat Pemilu 2019, lanjut Rasyid, Habil kembali maju namun kembali lagi dia tidak terpilih.

Terkait dukungan politik Habil dalam pilpres, legislator DPRD Sultra menjelaskan jika dia mengetahui Habil mendukung Prabowo sebagai calon presiden di tahun 2014  termasuk juga saat di Pilpres tahun 2019.

Dukungan kepada Prabowo itu, tambah Rasyid, karena keduanya memang berkawan karib sejak lama.

" Terakhir saya ketemu pak Habil pada saat pencalegan. Kampanye pemilu sekitar bulan Maret di hotel Claro. Memang secara terbuka disampaikan ke kami di PPP Sultra, dukung Prabowo dalam pemilu Presiden. Tapi beliau ndak paksa untuk pilih Prabowo secara kepartaian," ungkap.

Habil tak hanya dikenal sebagai politisi, di Sultra Habil juga pernah memiliki sejumlah bisnis yang bergerak di berbagai unit usaha. Salah satu usahanya di sektor permodalan dengan  mendirikan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Mustika serta sempat  memiliki klub bola di Sultra bernama Sowite.

Ia juga memiliki usaha penjualan hasil laut yang berada di Kabupaten Konawe. Habil juga sempat memiliki usaha pengolahan pabrik kakao di Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan yang kemudian dijual ke Kalla Grup.

Sementara itu, pengurus DPW PPP Sultra versi Djan Faris, Dahris Aldjudawi mengaku sempat ragu jika Habil menjadi penyandang dana biaya operasional dan pembelian senjata api kepada para eksekutor untuk menghabisi nyawa empat pejabat negara dan satu pemimpin lembaga survei.

Menurutnya, Habil dikenalnya humanis dan dermawan. Selain itu, dia mengakui jika Habil sangat berjasa membesarkan PPP di Sultra. Salah satunya dengan memberikan lahan dan bangunan yang digunakan sebagai sekretariat DPW PPP Sultra yang berada di Jalan Supu Yusuf Kota Kendari

“Benar mi, mulai dari kintal tanah hingga pembangunan gedung kantor PPP itu dari pak Habil dan beberapa petinggi partai,” terang Dahris.

Habil memiliki perbedaan pandangan bukan dalam konteks ingin menjatuhkan pemerintahan yang sah, namun ada perbedaan dukungan politik Habil yang mendukung Prabowo.

“ Saya justru kaget, dalam pandangan saya dia orangnya loyal dan patriotik. Investasi dia dalam pembangunan pada republik juga ada,” terang Dahris.

Dahris mengatakan, saat ini publik lebih baik menunggu hasil penyelidikan kepolisian untuk membuka tabir gelap aksi kerusuhan yang terjadi pada 21-22 Mei lalu.

“ Polisi segera menuntaskan penyelidikanya secara profesional, biar tabir gelap aksi rusuh bisa terungkap siap aktor intelektual dan siapa penggerak barisan pendemo di luar aksi damai 21-22 Mei lalu,” tukasnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/06/13/10575261/terlibat-kasus-rencana-pembunuhan-4-tokoh-nasional-habil-marati-dikenal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke