Salin Artikel

Di Aceh, Kereta Perintis Jadi Wisata Transportasi untuk Anak

Mereka berencana menumpang kereta api perintis dengan rute Krueng Geukuh – Bungkah, Kecamatan Muara Batu, Kabupten Aceh Utara.

“Mau bawa anak jalan-jalan naik kereta,” kata Susianti, seorang calon penumpang di terminal kereta api yang diberi nama Cut Meutia.

Kepada putranya, Susiati  menjelaskan loket pembayaran, tata cara pembelian tiket, hingga gerbong kereta dan gedung parkir kereta api.

Kereta Cut Meutia diresmikan pada 2016 lalu. Dengan dua gerbong, kereta api tersebut melayani rute Bungkah-Krueng Mane dengan jarak sekitar 11,3 kilometer.

Jarak yang relatif pendek itu pula yang merubah fungsi kereta bukan hanya sebagai moda transportasi, namun juga dijadikan warga sebagai lokasi wisata.  Mereka mengenalkan salah satu moda transporasi darat itu kepada anak-anak.

“Minimal mereka sudah tahu, rasanya naik kereta api tuh begini. Di dalam kereta api modelnya begini,” sebut Susanti.

Hal yang sama juga diungkapkan Vivi Anggraini, pengunjung dari Kota Lhokseumawe. Ia rela membawa anak-anaknya ke terminal khusus untuk merasakan naik kereta api.

“Di sekolah taman anak-anak saya juga sering kemari. Sekali dalam setahun. Biar anak-anak paham moda transportasi kali ya,” kata Vivi.

Dengan harga tiket Rp 1.000, anak-anak mendapat pengalaman menaiki kereta api.

“Ini sekaligus mengenalkan anak-anak moda transportasi darat,” kata Vivi.

Sementara itu, Kepala KAI Aceh Utara, Edward, mengatakan masyarakat mulai mengenal kereta api perintis tersebut. Dengan kecepatan 30 kilometer per jam, masyarakat bisa nyaman merasakan sensasi menaiki kereta api.

“Rencana akan pengembangan, nanti rutenya dari Krueng Geukuh Aceh Utara ke Grugok Kabupaten Bireuen. Jadi ada penambahan dua terminal nantinya,” kata Edward.

Untuk memperpanjang jalur, Edward mengaku belum mengetahui detailnya, termasuk berapa alokasi anggaran. Kereta api perintis, selama ini masih berada di bawah koordinasi Kementerian Perhubungan RI.

“Belum tau detailnya. Yang jelas tahun ini kabarnya ada pelebaran rute sampai ke Geurugok, Kabupaten Bireuen,” katanya.

Namun Edward mengaku senang karena kereta api  makin diminati masyarakat, utamanya bagi siswa taman Kanak-kanak dan sekolah dasar untuk berwisata menggunakan kereta.

“Itu jumlahnya ramai sekali yang mengunjungi dari TK dan SD, Masyarakat umum juga ramai tapi biasa bawa anak-anaknya,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/27/13415531/di-aceh-kereta-perintis-jadi-wisata-transportasi-untuk-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke