Salin Artikel

Tradisi Megengan, Warga Berebut 21.000 Kue Apem di Masjid Agung Surabaya

Ada 21.000 kue apem yang disediakan dalam acara ritual Megengan Kubro menjelang Ramadhan tersebut.

Pantauan KOMPAS.com, jemaah laki-laki, perempuan, hingga anak-anak berebut kue apem yang diletakkan di atas tempat khusus yang dijajar di halaman masjid.

Kue apem juga dibentuk menjadi sebuah gunungan yang diletakkan di lokasi pusat acara. Kue-kue tersebut diserbu jemaah setelah pembawa acara memberi aba-aba.

Megengan Kubro dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Banyaknya kue apem dicatatkan dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).

Kue Apem menurut Gubernur Khofifah memiliki makna filosofi bagi masyarakat khususnya suku Jawa. Apem itu dari bahasa Arab "Afwun" yang berarti maaf.

"Ini tradisi yang baik, menjelang Ramadhan masyarakat kita saling maaf memaafkan sebagai upaya memperbaiki hubungan antar manusia," kata Khofifah.

Tradisi Megengan, kata Khofifah, adalah kearifan lokal masyarakat Jawa Timur yang sudah turun temurun dilakukan setiap menjelang Ramadhan.

"Harapannya, saat memasuki Ramadhan, dosa-dosa antar sesama manusia terhapus, sehingga ibadah saat Ramadhan dirasa lebih sempurna," terangnya.

Dalam acara tersebut juga dilakukan pengukuhan pengurus Badan Pengelola Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya dan launching Sparkling Ramadhan Surabaya. 

https://regional.kompas.com/read/2019/05/03/20383371/tradisi-megengan-warga-berebut-21000-kue-apem-di-masjid-agung-surabaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke