Salin Artikel

6 Obyek Wisata yang Wajib Dikunjungi di Gorontalo

GORONTALO, KOMPAS.com - Wisatawan yang hendak ke Gorontalo jangan lewatkan berkunjung 6 obyek wisata menarik di provinsi yang mengandalkan keanekaragaman hayati dan budaya ini.

Keenam lokasi wisata ini menjadi jaminan wisata yang berkualitas, memberi beragam manfaat, menambah pengetahuan dan meningkatkan nilai pribadi.

“Gorontalo masuk kawasan Wallacea yang kaya keanekaragaman hayati, endemisitas tinggi, masyarakatnya ramah dan kaya budaya,” kata Ivone Reane Larekeng, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Provinsi Gorontalo, Rabu (27/3/2019).

Tekad untuk memanjakan wisatawan yang datang ke Gorontalo ditunjukkan oleh Pemerintah Kabupaten Pohuwato, kabupaten paling barat Provinsi Gorontalo ini sedang giat-giatnya mengeksplor daerahnya untuk dikenalkan kepada dunia.

“Wisata terbukti memberi dampak yang baik bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal,” kata Arfan Tangoi, Kepala Dinas pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Pohuwato.

Keenam obyek wisata menarik ini telah dikenal sebagai lokasi yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara dan nusantara.

Berikut obyek wisata tersebut;

1. Taman Nasional Bogani Nani Wartabone

Para penjelajah yang datang berkunjung di sini sangat tertarik dengan hidupan liar yang ada di dalam hutan belantara ini.

Satwa yang menjadi maskot di taman nasional ini adalah burung maleo (Macrocephalon maleo), jenis burung berkaki besar atau megapodae yang menjadi penghuni hutan ini.

Dengan berjalan kaki selama 1 jam dari desa terakhir, wisatawan akan menjumpai kawasan peneluran burung maleo yang terbesar di dunia.

Lokasi ini bernama Hungayono, sebuah kawasan geothermal lebih dari 8 hektare yang menjadi lokasi peneluran.

Hungayono terletak di Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, 1 jam perjalanan santai dengan mobil atau motor dari Kota Gorontalo.

Maleo bertelur dengan menggali tanah lebih dulu hingga kedalaman 50 sentimeter, lalu meletakkan sebutir telur di dalam dan menguruknya. Panas bumi yang hangat akan menetaskan telur ini selama 60 hari.

Anakan yang menetas akan berjuang sendiri keluar dari timbunan tanah, kadang-kadang usaha mereka tidak berhasil akibat tersangkut akar atau digali oleh predator seperti biawak.

Anakan maleo yang baru keluar dari dalam tanah langsung bisa terbang. 

2. Pulau Saronde

Penggila wisata bahari harus mengunjungi Pulau Saronde jika berkunjung ke Gorontalo. Obyek wisata ini terletak di peraiaran utara provinsi Gorontalo, di Kabupaten Gorontalo Utara.

Pulau nan indah ini dapat dijangkau dengan perjalanan laut selama 45 menit dari Kota Kwandang, Ibu Kota Gorontalo Utara.

Pasir putih nan halus menghampar luas, laut yang jernih memantulkan warna langit yang biru, angin yang penuh uap air menyegarkan dan senja di cakrawala yang merona.

Romantisme menjadi penawaran utama jika ingin ke sini. Kaum muda Indonesia, bahkan mancanegara menjadikan pulau ini sebagai obyek wisata yang utama.

Sepanjang hari di pulau ini akan berkesan, semua penuh arti. Hal ini yang menjadikan pulau Saronde layak dikunjungi siapapun.

3. Menara Pakaya

Berada tepat di tengah Kota Limboto, Kabupaten Gorontalo, Menara Pakaya yang terbuat dari rangkaian baja berdiri berdiri dengan kokohnya. Tidak ada bangunan sekitar yang melebih tinggi menara ini.

Malam adalah waktu yang paling tepat menyaksikan menara ini sambil memotretnya. Gemerlap lampu yang terus berubah dengan warna-warni yang menawan.

Akhir pekan menghabiskan waktu di sekitar Menara Pakaya sambil menikmati makanan tradisional Gorontalo adalah pilihan yang tepat, pisang goreng dengan dabu-dabu roa, saraba, nasi kuning atau lainnya, siap menemani para wisatawan bermalam minggu di sini.

Saat ini, Menara Pakaya terus berbenah, bahkan lampu penuh warna sedang dikerjakan di Taman Budaya yang berada di sampingnya. Sehingga, makin meriah untuk dikunjungi.

Dari pusat Kota Gorontalo, Menara Pakaya hanya berjarak 12 kilometer, cukup 15 menit perjalanan hingga sampai di sini dan langsung bisa menikmati tanpa dihantui kemacetan di jalan.

4. Kota Tua Gorontalo

Tepat berada di pusat Kota Gorontalo, kota tua ini menghadirkan arsitektur kolonial yang masih terjaga dan terawat apik. Rumah-rumah para pembesar Gorontalo masih berdiri kokoh dengan gaya indis.

Di alun-alun yang luas, terdapat monument pahlawan nasional Nani Wartabone yang berdiri dengan membawa senapan, kanan kirinya terdapat kendaraan lapis baja, tank dan panser yang juga dijadikan monumen.

Kanan kiri lapangan ini terdapat bangunan kolonial yang masih terjaga, hotel tertua di Gorontalo, Hotel Velberg yang dibangun tahun 1900, masih lengkap dengan perabotnya, juga rumah asisten residen yang sekarang menjadi rumah dinas gubernur.

Juga ada rumah sakit militer yang masih asli arsitekturnya. Di sebagian lapangan ini digunakan sebagai pusat kuliner, tidak sulit untuk mengaksesnya.

Bahkan, dapat menikmati sore dan malam di sini adalah pengalaman yang menarik. Beragam kuliner disajikan, semuanya didesain untuk selera wisatawan.

5. Pulo Cinta

Pulo Cinta merupakan obyek wisata yang fenomenal di Kabupaten Boalemo. Ini adalah obyek wisata yang berjuluk Maldives-nya Indonesia.

Hanya dengan Rp 50.000 untuk perjalanan laut dari pelabuhan terdekat, pengunjung dapat menuju Pulo Cinta pulang pergi.

Biaya yang sangat murah untuk bisa mengabarkan kepada dunia bahwa wisatawan sudah menjejakkan kaki di obyek wisata yang viral ini.

Awalnya, hanya gundukan pasir yang muncul saat air surut, namun oleh investor disulap menjadi obyek wisatawa yang menawan. Cottage dibangun di atas pulau pasir ini.

Romantisme dalam bingkai bahari dihadirkan untuk menarik wisatawan dunia untuk datang ke sini.

Banyak pasangan yang berbulan madu menghabiskan waktu di sini. Keindahannya sangat berkesan.

6. Tracking Mangrove

Kota Marisa di Kabupaten Pohuwato menawarkan wisata sekaligus edukasi bagi pelancong di tengah kota pantai ini. Jejeran mangrove yang menghampar di pinggir Teluk Tomini menjadi sajian utama wisata.

Berada di jantung Kota Marisa, mangrove ini dapat dijelajahi dengan jalan kaki karena tersedia jalur tracking yang menarik. Jalur ini berliku di dalam hutan mangrove yang rimbun.

Pagi adalah waktu yang tepat untuk menjelajah wisata mangrove ini, karena udara segar akan memenuhi rongga paru-paru yang akan memberi energi positif pada kehidupan.

Burung aneka jenis akan menampakkan diri dengan kepak sayap dan kicauannya, ini pengalaman yang menarik untuk mengenal beragam jenisnya.

Lebih baik lagi jika ada pemandu wisata yang mampu mengenalkan keragaman hayati ini.

https://regional.kompas.com/read/2019/03/27/12440491/6-obyek-wisata-yang-wajib-dikunjungi-di-gorontalo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke