Salin Artikel

Dalam 4 Hari, 52 Longsor yang Rusak Jalan dan Rumah Terjadi di Kulon Progo

Sedangkan 29 aktivitas longsor lainnya mengakibatkan akses jalan antar-desa di kecamatan-kecamatan itu tertutup.

"Dari semua itu, hanya tinggal 2 rumah yang belum bisa ditangani. Kedua rumah itu berada di Kecamatan Kokap dan Samigaluh," kata Ariadi, Kepala BPBD Kulon Progo, Rabu (20/3/2019).

Bencana tanah longsor mendadak banyak terjadi di Kulon Progo sejak 17 Maret 2019 hingga sekarang. Kulon Progo memang tengah diguyur hujan deras belakangan ini.

Daerah Kulon Progo yang berada di kawasan perbukitan Menoreh mengalami longsor sepanjang hujan itu. Di antaranya di Kecamatan Kokap, Girimulyo, Samigaluh, Nanggulan, dan Pengasih.

Upaya cepat untuk membantu seluruh warga di kawasan longsor terkendala banyaknya titik bencana yang terjadi hampir bersamaan. Belum lagi kontur Menoreh yang memang bermedan sulit.

Ariadi mencontohkan, kedua rumah ini mengalami jebol dinding akibat tertimpa tanah. Namun, karena akses sulit maka sampai sekarang belum tertangani. "Rusak dindingnya," kata Ariadi.

Selain 2 rumah, ungkap Ariadi, juga ada 4 jalan yang masih tertimbun longsor. "Belum bisa dilintasi kendaraan roda 4 sampai kini," kata dia.

Hujan deras Minggu lalu tidak hanya mengakibatkan bencana longsor. Bencana banjir juga melanda hingga 7 kecamatan.

Dua kecamatan mengalami dampak banjir terparah karena tanggul Sungai Serang yang jebol di Minggu malam. Banjir ini mengakibatkan lebih dari 800 jiwa mengungsi dan ratusan hektar sawah terendam.

Karena bencana yang terjadi bersamaan itu, pemerintah pun menetapkan status tanggap darurat hingga 30 Maret 2019 mendatang.

https://regional.kompas.com/read/2019/03/20/18175851/dalam-4-hari-52-longsor-yang-rusak-jalan-dan-rumah-terjadi-di-kulon-progo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke