Hal itu disampaikan Hadi saat meninjau lokasi lahan bekas terbakar bersama Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat, Rabu (13/3/2019) siang.
"Saya pertahankan (Pasukan Kostrad) terus disini," kata Hadi saat diwawancarai wartawan.
Hadi tampak khawatir akan terjadinya kembali karhutla di Kecamatan Rupat, setelah titik api padam sejak beberapa hari lalu.
Sebab, wilayah bagian pulau yang berbatasan dengan Malaysia ini, paling parah dibandingkan dengan wilayah lainnya di Riau. Namun, saat ini
Sehingga, Hadi belum bisa memastikan sampai kapan Pasukan Kostrad disiagakan di Rupat mencegah terjadinya karhutla tersebut.
"Ke depan, ini kan sudah masuk pada musim kemarau. Jadi pasukan, peralatan, semua tetap saya standbykan di sini," ujar Hadi.
Bahkan, kata dia, tidak menutup kemungkinan pasukan akan ditambah apabila diperlukan.
"Yang jelas, kita mengantisipasi dua ancaman. Yang pertama, karena alam. Alam tidak bisa dilawan. Alam harus disiasati bagaimana caranya api itu tidak sampai menjalar kemana-mana. Yang kedua adalah, ulah manusia. Ulah manusia inilah yang harus kita lawan," ungkap Hadi.
Sehingga, sambung dia, pasukan ditempatkan di wilayah rawan karhutla untuk melaksanakan patroli setiap hari.
"Kalau ketangkap, saya serahkan langsung kepada kepolisian," tegas Hadi.
Untuk diketahui, satu kompi pasukan Batalyon Armed 10 Roket/Brajamusti/2/1 Kostrad dari Bogor diturunkan untuk membantu pemadaman karhutla di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis.
Pasukan yang berjumlah seratus personel itu, tiba di Rupat pada Minggu (24/2/2019) sore. Sehingga, lebih kurang dua pekan Pasukan Kostrad bergabung dengan Tim Satgas Karhutla Riau untuk memadamkan api.
Sebagaimana diketahui, kebakaran lahan gambut di Kecamatan Rupat berlangsung lebih kurang satu bulan, yang menghanguskan kebun karet, sawit milik masyarakat.
https://regional.kompas.com/read/2019/03/13/21082771/pasukan-kostrad-masih-dipertahankan-untuk-siaga-karhutla-di-bengkalis