Salin Artikel

Polisi Buru Pembuat Video Penggeledahan Rumah Adik Wagub Sumut

Seperti diketahui, Dodi merupakan adik Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut) Musa Rajekshah. 

Polisi menduga W melarikan diri ke luar negeri. Namun polisi belum mengetahui negara mana yang menjadi pilihan tempat bersembunyi warga Kecamatan Percutseituan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara ini.

Kompas.com mencoba mengkonfirmasi kebenaran kabar terkait kaburnya W ke luar negeri. 
Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Tatan Atmaja yang dihubungi via telepon selular membenarkan kaburnya terduga W.

Tapi Tatan tidak bisa memberikan banyak keterangan kepada Kompas.com dengan alasan kasus tersebut masih proses penyelidikan.

"Infonya seperti itu yang kita dapat (kaburnya W), kita masih tahap penyelidikan," kata Tatan, Selasa (19/2/2019).

Informasi lain yang didapat Kompas.com adalah bahwa terduga W sudah dua kali dipanggil oleh penyidik Polda Sumut. Namun ketika informasi itu dikonfirmasi ke Tatan, dia membantahnya. 

"Dipanggil kenapa? Belum ada panggilan, kita masih menyelidiki, jadi belum dipanggilah..." ucapnya.

Tatan juga menyatakan polisi belum mengetahui apa hubungan terduga W dengan tersangka Dodi.

Kompas.com juga menghubungi Direktur Ditreskrimsus Polda Sumut Kombes Rony Samtana seputar terduga W.

Rony melalui pesan singkatnya kepada Kompas.com mengatakan, pihaknya sudah dua kali melakukan pemanggilan untuk terduga W.

"Kita sudah dua kali memanggil (W) namun tidak hadir. Setelah kami telusuri ternyata yang bersangkutan sudah melakukan perjalanan ke luar negeri," ungkapnya.

Ketika ditanyakan negara mana yang menjadi pilihan terduga, Rony menjawab, "Masih kita telusuri ke negara mana..."

Cekal untuk adik Wagub Sumut

Menurut Rony, Musa Idi Shah alias MIS alias Dodi sudah dilarang bepergian ke luar negeri. Dodi merupakan Direktur PT Anugerah Langkat Makmur (ALAM), yang menjadi tersangka alihfungsi lahan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Rony mengatakan, pihaknya mengajukan pencekalan kepada imigrasi karena mendapat informasi Dodi akan ke luar negeri yaitu Malaysia.

Kepergian tersangka dikhawatirkan akan mengganggu proses penyelidikan jika sewaktu-waktu penyidik membutuhkan keterangannya.

"Terhadap saudara Dodi sudah kita lakukan pencekalan karena yang bersangkutan telah ditetapkan sebegai tersangka. Ini sebagai antisipasi maka yang bersangkutan kita cekal," kata Rony kepada Kompas.com melalui pesan singkat, pada Minggu (17/2/2019) malam.

Rony tidak menjawab pertanyaan mengapa Dodi tidak langsung ditahan.

Polisi merasa difitnah

Seperti diberitakan sebelumnya, saat penggeledahan berlangsung, seseorang mendokumentasikan lalu menyebarkan video dokumentasi tersebut ke media sosial.

Dalam video berdurasi 17 menit itu, terdengar suara perempuan dengan emosional bertanya kepada dua personel polisi yang sedang berjaga.

"Saya viralkan ini, pasti, alasanya apa datang ke mari? Alasannya apa? Gak jelas, kan? Ya, kami diwajibkan pilih kosong satu, kami gak mau, inilah makanya kalian datang, kan..? Penghianat!" ucap perempuan tersebut.

Begitu video tersebut viral dan menjadi perbincangan, Kabid Humas Polda Sumut pada Kamis (31/1/2019) malam menemui wartawan untuk melakukan klarifikasi.

"Kami sudah melihat dan mendapat informasi dari video itu, ada statement tentang tindakan Polda Sumut. Tidak ada itu, kami akan menggelar rapat, mengambil langkah-langkah terkait statement tersebut. Apakah itu langkah hukum, pastinya kami akan melakukan pemeriksaan," kata Tatan.

Sejauh ini dalam kasus alihfungsi lahan ini polisi sudah memeriksa 14 saksi. Saksi yang paling akhir diperiksa adalah Wakil Gubernur Sumut Musa Rajek Shah yang tak lain abang kandung tersangka. Hampir 11 jam dia menjalani pemeriksaan terkait kapasitasnya sebagai mantan direksi PT ALAM.

Video klarifikasi dari Polda Sumut diambil dari Tribun Medan dengan judul Polda Angkat Bicara tentang Video Viral yang Sebut Penangkapan Musa Idishah Terkait Pilpres 2019, pada 1 Februari 2019. 

https://regional.kompas.com/read/2019/02/21/07402351/polisi-buru-pembuat-video-penggeledahan-rumah-adik-wagub-sumut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke