Salin Artikel

Pembaca Kompas dan Musisi Bangun Huntara untuk Penyintas Bencana di Sulteng

Mereka kemudian akan tinggal di hunian sementara (huntara) di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru.

Huntara yang dibangun di atas lahan seluas 5 hektar ini merupakan dana bantuan pembaca Kompas dan Gitaris untuk Indonesia melalui Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas.

Ada sekitar 16 unit huntara yang dibangun. Dalam satu unit huntara terdapat 10 bilik untuk 10 kepala keluarga. Huntara bantuan dari pembaca Kompas dan Gitaris untuk Indonesia ini dilengkapi dengan mandi, cuci, kakus (MCK), aula, dan dapur umum.

Kompleks huntara ini kemudian diserahterimakan dari Ketua Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Rusdi Amral kepada Wakil Bupati Sigi Paulina Martono dan Sekretaris Daerah Kota Palu Asri, disaksikan oleh Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo di lokasi huntara Desa Lolu, Sigi.

Budiman Tanuredjo di hadapan para penyintas bencana mengatakan, kehadirannya dan juga Ketua Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Rusdi Amral dan dua musisi Dewa Budjana dan Oppie Andaresta ke Sigi adalah untuk menyerahkan huntara. 

Dananya bersumber dari pembaca Kompas yang digalang oleh Dana Kemanusiaan Kompas dan para “Gitaris untuk Indonesia”.

“Ini belum selesai semua, kita masih butuh kerja sama dengan pemerintah daerah agar para penyintas bencana bisa hidup lebih enak, lebih nyaman dibandingkan dengan sebelumnya. dan kami berharap hunian ini bisa ditempati dan mereka bisa sama-sama merawat, memelihara agar bisa hidup lebih nyaman di huntara ini,” kata Budiman di hadapan para penyintas bencana, Kamis (31/01/2019).

Tak hanya pembangunan huntara di Sigi, hasil penggalangan dana dari pembaca Kompas dan pengumpulan dana melalui panggung musik “Gitaris untuk Indonesia” juga membangun huntara di wilayah kota Palu tepatnya di Kelurahan Kabonena, Kecamatan Ulujadi.

Dewa Budjana dan Oppie Andaresta sebagai inisiator acara pengumpulan dana bencana gempa bumi Sulawesi Tengah melalui panggung musik “Gitaris untuk Indonesia” hadir juga dalam penyerahan huntara ini.

Oppie Andaresta, pelantun “Andai Aku Jadi Orang Kaya" ini mengatakan, ia dan kawan musisi lainnya bersyukur bisa membantu saudara di Palu, Sigi dan Donggala yang tertimpa bencana.

“Saya itu memikirkan anak-anak yang tinggal di dalam tenda. Bagaimana stresnya mereka, tapi dengan adanya huntara ini, minimal ini bisa sedikit membantu mengatasi stres mereka,” kata Oppie.

Dewa Budjana yang juga hadir dalam kesempatan itu mengatakan, penggalangan dana dari Gitaris untuk Indonesia ini bukanlah yang pertama dilakukan.

Saat sejumlah bencana yang pernah terjadi di Indonesia, seperti saat Gunung Merapi meletus, ia dan kawan-kawan juga menggalang dana untuk meringankan beban para korban.

Kali ini, ia bersama Oppie Andaresta mewakili teman-teman yang terlibat dalam penggalangan dana bersyukur bisa datang ke Palu dan bisa mendengar cerita dari para penyintas saat bencana alam itu terjadi.

“Semoga apa yang kami galang dari gitaris Indonesia dan pembaca Kompas bisa bermanfaat bagi masyarakat korban,” ujar Dewa.

Dari panggung musik, dana yang tergalang mencapai Rp 3,6 miliar lebih. Total donasi dari masyarakat melalui rekening Dana Kemanusiaan Kompas sebanyak Rp 15,6 miliar, dengan peruntukan sumbangan tanggap bencana (darurat) dan proyek rehabilitasi fisik. 

https://regional.kompas.com/read/2019/01/31/18020941/pembaca-kompas-dan-musisi-bangun-huntara-untuk-penyintas-bencana-di-sulteng

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke