Salin Artikel

Ganjar Pranowo: Bayar Zakat Tidak Membuat Orang Jadi Melarat

Hal itu disampaikan di sela rapat koordinasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah yang dihadiri Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BUMN/BUMD, Baznas kabupaten/kota se Jateng, di Wisma Perdamaian, Semarang, Rabu (26/12/2018).

“Saya haqqul yakin, bayar zakat ora gawe melarat (tidak membuat orang miskin)," ujar pria 50 tahun ini.

Ganjar ingin para pegawainya di Jawa Tengah, termasuk dirinya sendiri, untuk menyalurkan sebagian penghasilan yang didapatinya tiap bulan. Jika perlu, pemotongan dilakukan otomatis tiap bulan atas penghasilan yang didapat.

Ia tidak ingin bawahannya menjadi menjadi orang yang kikir atau pelit.

"Orang bayar zakat itu bergantung dari cara melihatnya. Kalau melihat uangnya kurang berapa, wah berarti pelit. Mestinya yang dilihat adalah sisanya berapa, insyaallah rizkinya berkah,” tambahnya.

Total pemungutan zakat tingkat Jawa Tengah mencapai Rp 31,7 miliar. Dana zakat kemudian disalurkan untuk pendidikan, pengentasan kemiskinan sampai penanggulangan kebencanaan.

Ketua Baznas Jateng Akhmad Daroji mengatakan, dana zakat diperoleh dari berbagai sumber, mulai zakat sukarela hingga zakat perorangan. Dana zakat kemudian disalurkan untuk pendidikan, pengentasan kemiskinan, penanggulangan kebencanaan.

Dana zakat yang bersumber zakat pegawai terkumpul sebanyak Rp 30,75 miliar, zakat dari pegawai BUMN/BUMD sebanyak Rp 546 juta, lalu instansi pemerintah pusat di Semarang terkumpul sebanyak Rp 379 juta. Sementara dari perseorangan perorangan terkumpul Rp 79 juta,

“Zakat kami distribusi atau pentasharufan zakat. Musuh utama zakat adalah pelit,” ujarnya.

Secara rinci, peruntukan dana zakat tersebut untuk perbaikan 18 rumah tidak layak huni, santuni 75 penyuluh agama, santuni 1.063 Guru TPQ, 926 guru Madin, kesehatan, bantuan bencana, bantuan modal, bantuan kepada 62 pondok pesantren, bantuan 62 masjid, 83 Madin dan TPQ. 

https://regional.kompas.com/read/2018/12/26/19532081/ganjar-pranowo-bayar-zakat-tidak-membuat-orang-jadi-melarat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke