Salin Artikel

Cerita Risma Pantau Lokasi Amblesnya Jalan Gubeng dengan Kursi Roda

Mengenakan setelan baju warna hitam, Risma dipandu stafnya menggunakan kursi roda ke area ambles Jalan Raya Gubeng.

Tangan kanan Risma terlihat memberi perintah kepada petugas gabungan yang bekerja menormalisasi amblesnya Jalan Raya Gubeng.

Sementara tangan kirinya terlihat menggenggam alat komunikasi handie talkie untuk berkoordinasi.

Meski kondisi cedera yang diderita Risma belum pulih, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu tidak mau pemulihan jalan yang ambles berjalan dalam tempo relatif lama.

Risma, karena itu, aktif memberikan instruksi kepada tim yang bertugas memulihkan perbaikan jalan.

"Mobil PMK yang terparkir di dekat area amblesan diperintahkan untuk keluar," kata Risma.

Risma juga meminta agar lampu sorot dipasang karena tim dari Pemkot Surabaya akan bekerja selama 24 jam untuk perbaikan jalan yang ambles tersebut.

"Saya instruksikan dipasang dari sisi timur dan sisi barat Jalan Raya Gubeng," tambah Risma.

Meski sakit, Risma mengaku tetap harus datang ke lokasi untuk mengoreksi pekerjaan tim gabungan yang sedang bertugas.

"Mobil PMK ini kan nambahi beban, mereka enggak ngerti kan. Kalau aku enggak nyuruh pergi bahaya sekali itu," tutur Risma.

"Yang kayak gitu-gitu itu loh yang sering aku datang (ke lokasi). Aku harus mengoreksi," katanya.

Selain itu, tujuan Risma mendatangi langsung lokasi amblesnya Jalan Raya Gubeng juga untuk memastikan pemulihan jalan bisa berjalan dengan cepat.

"Kalau aku enggak ke sini, nanti enggak cepat-cepat. Padahal, aku janji seminggu kelar," imbuh Risma.

Risma mengupayakan sebelum satu minggu Jalan Raya Gubeng sudah bisa dinormalisasi. Risma pun mengusahakan lima hari perbaikan sudah selesai.

"Kalau kita ngerjakannya semalam jadi. Nguruknya yang lama," ujar Risma.

Sesuai perhitungannya, perbaikan itu membutuhkan sebanyak 1.800 truk atau 200 truk dalam sehari.

Selain itu, Risma juga memerintahkan untuk dilakukan sondir di 11 titik termasuk di halaman rumah warga sampai ketemu tanah keras.

"Tapi jadinya besok kayaknya. Jadi kita tahu hasilnya tanah ini setelah hasil sondir bor itu. Jadi kita harus jaga beban di atas ini," sebut Risma.

"Jadi agar warga tetap tenteram, tenang, itu tak kasih sondir di halaman warga supaya warga tenang," tambahnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/12/20/17300441/cerita-risma-pantau-lokasi-amblesnya-jalan-gubeng-dengan-kursi-roda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke