Salin Artikel

Surya Paloh Ingatkan Berkompetisi Sehat dalam Pemilu 2019

Bukan sebaliknya, saling merusak dan menjatuhkan.


"Di sana ada niat-niat busuk, syirik, dengki, khianat itu negara semakin capek. Mari berkompetisi sehat dalam harmoni. Pegang teguh itu (harmoni)," ujar Surya Paloh, di De Tjolomadoe Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (11/11/2018).

Sementara, mengenai istilah-istilah yang muncul, seperti genderuwo, yang terakhir dilontarkan Presiden Joko Widodo, menurut dia, itu adalah hal yang wajar.

Jokowi menyebut istilah "genderuwo" untuk para politikus yang tidak beretika baik dan kerap menyebarkan propaganda untuk menakut-nakuti masyarakat.

"Masalahnya kenapa kita harus melihatnya itu sesuatu yang terlalu didramatisasi. Yang didramatisasi itu hal-hal yang kriminal, skandal, bolehlah," kata Paloh.

"Ini bangsa yang sudah mengambil konsekuensi di dalam pertarungan demokrasi yang super bebas. Tapi kadang-kadang ada yang ngomong genderuwo kita kalang kabut. Iya kan, ini demokrasi super bebas loh," lanjut dia.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi melontarkan sebutan "genderuwo" ketika membagikan 3.000 sertifikat tanah di GOR Tri Sanja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (9/11/2018).

"Yang tidak pakai etika politik yang baik. Tidak pakai sopan santun politik yang baik. Coba kita lihat politik dengan propaganda menakutkan, membuat ketakutan, kekhawatiran," kata Jokowi. 

https://regional.kompas.com/read/2018/11/11/21172451/surya-paloh-ingatkan-berkompetisi-sehat-dalam-pemilu-2019

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke