Salin Artikel

7 Orang Jadi Tersangka Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera Selatan

PALEMBANG, KOMPAS.com - Polda Sumatera Selatan menetapkan tujuh orang tersangka atas kasus kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan bencana kabut asap memasuki kota Palembang.

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, tujuh tersangka tersebut yakni dua orang dari pihak korporasi atau perusahaan dan lima orang yang merupakan warga setempat sebagai pemilik lahan.

“Tujuh tersangka ini atas kasus kebakaran hutan di OKI, Banyuasin, Ogan Ilir dan Palembang,” kata Zulkarnain, Minggu (7/10/2018).

Zulkarnain mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan para pelaku, mereka nekat membakar hutan untuk membuka lahan karena memasuki musim kemarau sehingga proses pembakaran bisa berlangsung cepat tanpa adanya hujan. 

Namun, dampak dari kebakaran hutan itu sendiri justru menyebabkan bencana kabut asap sehingga kondisi udara menjadi tidak sehat.

“Ketika memasuki musim hujan para pelaku mengaku bisa langsung bercocok tanam. Tapi jelas membuka lahan dengan cara membakar salah. Kami terus monitor perkembangan kebakaran hutan di Sumsel,” ujarnya.

Upaya pemadaman kebakaran hutan di Ogan Ilir, OKI, Banyuasin serta daerah lain, menurut Zulkarnain masih terus berlangsung hingga hari ini.

Pihak Kepolisian pun sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar juga terus digencarkan.

“Untuk lahan yang terbakar sudah dipasang garis polisi dan dilakukan penyelidikan. Setelah itu baru akan dicari siapa  pemilik lahan yang terbakar. Dengan penekanan ini diharapkan memberikan efek jera kepada pembakar hutan. Karena, prilaku pembakaran hutan dan lahan itu dilarang berdasarkan Undang-undang,” ungkap dia.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Iriansyah menjelaskan, sejauh ini Sumsel sedang dilanda musim kemarau hingga menyebabkan titik api terus mengalami peningkatan terutama daerah Kabupaten OKI, Ogan Ilir dan Banyuasin.

"Kondisi ini diperkirakan akan terus terjadi hingga akhir November mendatang. Sehingga kita terus berupaya mengantisipasi dengan waterboombing dan satgas karhutla dari darat,” tuturnya.

Seluruh kepala daerah setempat pun diminta Iriansyah untuk turut menjaga wilayah mereka masing-masing agar tidak terjadi kebakaran lahan.

“Enam helikopter sudah dioperasikan kembali, kepala daerah wilayah rawan kebakaran juga harus ikut andil dan menjaga wilayah mereka,” imbuhnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/10/07/20261691/7-orang-jadi-tersangka-kebakaran-hutan-dan-lahan-di-sumatera-selatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke