Salin Artikel

Warga Medan yang Jadi Korban Gempa Palu Sampai di Rumah Duka

Satu persatu penumpang menuruni pesawat, begitu juga peti mati yang berisi jenazah Agnes Cristina Sitorus (23). Dengan pengawalan polisi, pelan-pelan peti mati itu diturunkan petugas kargo.

Korban adalah warga Medan yang tinggal di Komplek Bali Indah Nomor 14, Jalan Aribawa Utama-Lembaga Pemasyarakatan, Kabupaten Deliserdang.

Sejak Januari 2018, korban berada di Kota Palu. Dia adalah calon pegawai negeri sipil (CPNS) Polisi Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah.

Korban mengembuskan napas terakhirnya pascabencana gempa dan tsunami di Palu.

Menggunakan mobil jenazah milik RS Bhayangkara Medan, jenazah tiba di rumah duka. Sanak keluarga yang sudah menunggu sejak pagi menyambutnya dengan isak tangis. Ratusan pelayat pun berdatangan memadati rumah.

“Mayatnya ditemukan di runtuhan Hotel Roa Roa. Langsung dievakuasi, diterbangkan ke Balikpapan pakai Hercules. Tadi pagi diterbangkan ke Medan,” kata Richard Sirait, teman korban yang turut mengantar jenazah, Kamis (4/10/2018).

”Kami dapat kabar dia hilang sejak gempa terjadi. Rencananya besok dikuburkan," sambung paman korban, Kristianto Sitorus.

Gempa bumi dengan kekuatan 7,4 mengguncang Donggala dan Palu pada 28 September 2018 lalu, dilanjut dengan tsunami yang menyapu banyak korban.

Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hari ke enam pascagempa dan tsunami diketahui, korban jiwa sudah mencapai 1.424 orang.

Korban luka berat sebanyak 2.549 orang, korban hilang sebanyak 113 orang, korban tertimbun ada 152 orang, dan pengungsi sebanyak 70.821 jiwa yang tersebar di 141 titik.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan, prioritas penanganan darurat saat ini adalah melanjutkan evakuasi, penanganan medis, distribusi logistik dan permakanan untuk pengungsi, dan percepatan pemulihan infrastruktur.

Bantuan Logistik

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan mengirim 1.000 ton bantuan logistik kepada korban gempa dan tsunami.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, Sumut harus hadir untuk Palu dan Donggala. Dia meminta bantuan secepatnya dikirimkan. Seluruh masyarakat Sumut diajaknya berpartisipasi.

“Ini saatnya kita menunjukkan solidaritas sesama anak bangsa. Bencana tidak bisa diduga-duga, dampaknya sangat masif," kata Edy.

"Pemprov Sumut juga membuka rekening penggalangan dana untuk mempermudah masyarakat memberikan donasinya. Kita juga menggalang bantuan berupa sarung, selimut, dan bahan pokok yang sangat dibutuhkan,” tambahnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/10/04/21000861/warga-medan-yang-jadi-korban-gempa-palu-sampai-di-rumah-duka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke