Berbagai kekayaan budaya di daerah ini ditampilkan dalam arak-arakan yang meriah di pinggir danau. Peserta pawai mengenakan baju khasnya, juga menggelat atraksi pendek di depan panggung utama.
Arak-arakan panjang ini menjadi tontonan ribuan orang yang memadati rute jalan yang dilaluinya. Para pengunjung tidak hanya masyarakat setempat, juga wisatawan dari luar daerah dan mancanegara.
“Suasana dan semangat kebersamaan sangat terasa, ini pawai yang menarik yang ada di pinggir Danau Limboto,” kata Rizky Posangi, warga Sulawesi Utara.
Dalam pawai budaya di Festival Pesona Danau Limboto, peserta tidak hanya berasal dari instansi, BUMN, kelompok masyarakat, namun juga dari daerah-daerah yang menjadi kantong-kantong budaya tersebut.
Di Gorontalo, selain suku Gorontalo yang jumlahnya besar, ragam budaya lain adalah Jawa, Bugis, Jawa-Tondano (Jaton), Makassar, Sunda, Minahasa, Papua, Sangir dan lainnya. Mereka hidup rukun dengan kebudayaan masing-masing.
https://regional.kompas.com/read/2018/09/22/07020111/keragaman-budaya-gorontalo-modal-utama-kembangkan-pariwisata