Salin Artikel

Monitoring Anoa dan Babi Rusa dengan E-Pass

GORONTALO, KOMPAS.com – Monitoring anoa (Bubalus sp) dan babirusa (Babyrousa babyrussa) di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dilakukan oleh Enhancing the Protected Area System in Sulawesi for Biodiversity Conservation (E-Pass).

E-Pass ini adalah program konservasi yang dirancang untuk membantu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di wilayah Sulawesi.

Monitoring ini akan dilakukan di Mainunggu, satu kawasan lumpur mineral di dalam kawasan taman nasional.

“Kami membutuhkan waktu sepekan untuk melakukan monitoring ini,” kata E-Pass Protected Area Specialist Hanom Bashari, Kamis (20/9/2018).

Anoa atau masyarakat Gorontalo menyebut sebagai sapi hutan merupakan mamalia yang terbesar di taman nasional ini, anoa ini juga satwa endemik pulau Sulawesi.

Anoa dikenal sebagai satwa pemalu yang hidup menyendiri. Ia memilih menghindari manusia, namun jika terdesak hewan ini tidak segan-segan menyerang.

Anoa terbagi atas 2 jenis, anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dan anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis)

Anoa dataran rendah memiliki tubuh yang lebih kecil, ekor lebih pendek dan lembut, serta memiliki tanduk melingkar. Sementara anoa pegunungan lebih besar, ekor panjang, berkaki putih, dan memiliki tanduk kasar dengan penampang segitiga.

“Perjumpaan dengan anoa dan babi rusa di Mainunggu berpeluang besar, karena di sana ada kolam lumpur mineral yang selalu didatangi berbagai jenis satwa,” kata Hanom Bashari.

Sama dengan anoa, babirusa juga satwa yang peka dengan kehadiran manusia. Babirusa jantan biasa dijumpai sendirian, sementara yang betina berkelompok dengan anak-anaknya.

https://regional.kompas.com/read/2018/09/20/19481441/monitoring-anoa-dan-babi-rusa-dengan-e-pass

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke