Salin Artikel

4 Fakta Pasca Pelantikan Gubernur dan Wakilnya, Penurunan Kemiskinan hingga Ajak TKI Pulang

KOMPAS.com - 9 pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur hasil Pilkada 2018 telah dilantik Presiden Joko Widodo pada hari Rabu (5/9/2018).

Setelah itu, masyarakat akan menunggu hasil kerja para gubernur dan wakilnya tersebut. Apakah sesuai dengan janji-janjinya saat berkampanye?

Berikut sejumlah gebrakan baru dari para gubernur dan wakilnya setelah kembali ke daerah masing-masing. 

Gubernur Nusa Tenggara Timur ( NTT) yang baru saja dilantik, Viktor Bungtilu Laiskodat, mengajak para Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri untuk pulang dan membangun kampung halaman mereka.

Gubernur NTT terpilih periode 2018-2023, tersebut berencana akan berbicara langsung dengan para TKI di luar negeri.

"Saya akan pergi ke Malaysia untuk mengajak saudara-saudara kita yang menjadi TKI di Malaysia yang bekerja sebagai buruh, untuk kembali membangun NTT," ucap Viktor kepada sejumlah wartawan di Bandara, Kamis (6/9/2018).

"Mereka harus menjadi owner di tanah mereka sendiri dan itu mimpi kita semua," sambungnya.

Menurut Viktor, gebrakan awal di bawah kepemimpinan dia dan Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, yakni menghentikan sementara pengiriman TKI ke luar negeri atau moratorium.

Gubernur Jawa Barat berencana membawa program Kekasih (kendaraan konseling silih asih) ke sejumlah daerah di Jabar.

Kekasih juara merupakan program konseling gratis dengan menggunakan kendaraan yang nantinya akan berkeliling untuk melayani warga yang ingin berkonsultasi mengenai beragam problem hidup.

Rencana itu disampaikan Kang Emil, saat menghadiri Kongres Nasional Himpunan Psikolog Indonesia ke-13 di Hotel Preanger, Bandung, Jumat (7/9/2018).

"Ribuan orang kan sudah menggunakan (program Kekasih) artinya ada kebutuhan. Kalau Bandung butuh berarti yang lain butuh terutama wilayah urban seperti Depok, Bekasi yang tingkat stresnya lebih tinggi itu kita akan dihadirkan, sudah saya anggarkan di 2019," kata dia.  

Dilansir dari Antara, Jumat (7/9/2018), Gubernur Sutarmidji menegaskan komitmennya untuk meningkatkan daya saing Provinsi Kalimantan Barat.

Peningkatan daya saing tersebut akan mencakup sejumlah hal, antara lain infrastruktur, kesehatan dan pendidikan.

"Semua itu Insya Allah akan diperbaiki segera," katanya.

Sutarmidji juga akan melakukan transparansi tata kelola keuangan.

"Saya tidak ingin ada penyimpangan, dan harus disesuaikan dengan keputusan Musrenbang dan kebutuhan masyarakat," katanya. Sutardmidji akan berduet membangun Kalbar dengan Ria Norsan, sebagai Wakil Gubernur.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menegaskan tidak ada program 100 hari kerja di periode kedua menjadi gubernur.

"Tidak ada program 100 hari kerja. Tapi kami coba bereskan APBD perubahan 2018 dan APBD murni 2019. Kami mencoba meningkatkan hubungan dengan pihak legislatif," katanya, Kamis (6/9/2018).

"Saya (hanya) melanjutkan, jadi tidak terlalu repot," tandasnya. Politisi PDI Perjuangan mengatakan, dirinya akan melanjutkan program kerja 5 tahun masa lalu dengan terus berkeliling daerah.

Selain itu, Ganjar menargetkan kemiskinan di Jawa Tengah terus turun. Ditargetkan dalam 5 tahun, angka kemiskinan di Jateng menjadi di bawah 10 persen.

"Penurunan kemiskinan jadi single digit, tinggal 2 persen lagi," tambahnya.

Sumber (KOMPAS.com: Nazar Nurdin, Sigiranus Marutho Bere, Dendi Ramdhani/ Antara)

https://regional.kompas.com/read/2018/09/08/06300001/4-fakta-pasca-pelantikan-gubernur-dan-wakilnya-penurunan-kemiskinan-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke