Salin Artikel

"Banyak yang Terpesona Trah Soeharto..."

Titiek bergabung dengan Partai Berkarya, partai baru yang dibentuk oleh saudaranya, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.

Wanita yang menjabat sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar ini mengungkapkan alasannya untuk keluar dari partai berlambang pohon beringin itu. Golkar adalah partai pendukung pemerintah.

"Saya sedih, saya ingin menjerit menyuarakan hati saya. Tapi saya tidak bisa menyampaikan. Saya masih hidup di Golkar. Saya tidak bisa karena masih menjadi anggota Golkar. Golkar sebagai partai besar dan sahabat pemerintah seharusnya bisa mengingatkan. Tidak sekadar asal bapak senang (ABS)," katanya di sela deklarasi di Bantul, kemarin.

Dalam memutuskannya, Titiek mengaku tidak perlu izin terlebih dahulu kepada para pejabatnya. Titiek sendiri sebenarnya tercatat sebagai pejabat teras di kepengurusan Golkar 2017-2019 hasil Munaslub yang baru saja diumumkan 22 Januari 2018.

Dia menjabat sebagai Wakil Koordinator Bidang Pratama yang urusannya mengoordinasi program-program Partai Golkar. Di bidang ini, Titiek bertanggung jawab bersama Nurdin Halid sebagai ketua dan Bambang Soesatyo sebagai wakil ketua lainnya.

Kedatangan Titiek di Partai Berkarya disambut baik oleh adiknya, Tommy. Dia bersyukur, kakak kandungnya memutuskan untuk bergabung ke partai tersebut sehingga akan memudahkan target pencapaian 80 kursi di DPR RI.

Tommy juga membuka peluang untuk Titiek menjadi pejabat teras di partai yang didirikan pada 15 Juli 2016 ini.

"(Soal posisi) beliau nanti di kepengurusan, saya akan bahas dengan Pak Tedjo Edi, Bu Titiek akan menjadi Ketua Dewan Pertimbangan sekaligus Koordinator Kodapil untuk memastikan seluruh kursi yang ditargetkan tercapai," kata Tommy pada kesempatan yang sama di Bantul.

Tommy berharap, semakin banyak tokoh nasional yang bergabung ke Partai Berkarya. Selain Titiek, Tommy juga mengatakan, Setyo Lelono, kakak kandung mantan Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto, juga bergabung ke partainya. Setyo Lelono memboyong putranya, Andre Lelono.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Titiek Soeharto Keluar dari Golkar dan Masuk Partai Berkarya", https://regional.kompas.com/read/2018/06/11/19052371/alasan-titiek-soeharto-keluar-dari-golkar-dan-masuk-partai-berkarya.
Penulis : Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono
Editor : Caroline Damanik

Terpesona trah Soeharto

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum, jumlah anggota Partai Berkarya tercatat 409.022 orang di 34 provinsi.

Jumlahnya memang lebih sedikit dibandingkan Partai Golkar yang tercatat memiliki 675.088 anggota.

Namun, jumlahnya beda sedikit dengan Partai Gerindra yang tercatat beranggotakan 468.595 orang dan lebih banyak dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang tercatat memiliki 339.224 anggota.

Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso berharap, Partai Berkarya akan semakin diminati banyak orang, terutama tokoh-tokoh politik nasional.

Priyo mengklaim, sejumlah tokoh 'gajah' partai politik lain sudah siap bergabung dengan partai yang juga berlambang pohon beringin ini.

"Banyak, cuma saya pegang kode etik, akan diumumkan saat masuk di (pendaftaran) caleg. Ada tokoh dari Golkar banyak, dari Demokrat ada, Gerindra ada, Hanura banyak, PDI Perjuangan ada, dari PPP banyak. Malah PPP banyak anggota legislatif tingkat provinsi, Dari PAN banyak sebagian akan kami tarik ke Caleg DPR RI," kata Priyo di Bantul, Senin (11/6/2018).

Soal nama, sekali lagi, Priyo enggan menyebutkannya. Dia mengatakan, nama-nama siap dipublikasi sampai Daftar Calon sementara (DCS) maupun daftar calon tetap (DCT) dikeluarkan oleh KPU.

"Segera setelah mekanisme KPU, kalau sekarang kami umumkan tidak punya tata krama," tambahnya.

Sementara itu, soal alasan di balik minat orang untuk bergabung dengan Partai Berkarya, Priyo mengatakan, tak bisa dipungkiri, ada peran Soeharto dan keluarga Cendana di dalamnya.

"Satu, karena terpesona dengan trah Soeharto," tuturnya.

"Yang lainnya ya karena platform bagus. Platform kita ada tiga partai yang Nasionalis, Religuus yang mengedepankan berkarya," lanjutnya kemudian.

Menurut Priyo, mereka yang terpesona dengan trah Soeharto selama ini telah menjadi ceruk Partai Golkar. Namun, Golkar tak pernah membela rakyat yang sedang susah.

https://regional.kompas.com/read/2018/06/12/09160701/banyak-yang-terpesona-trah-soeharto

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke