Salin Artikel

Hardiknas, SMA Tempat Jokowi Belajar Jadi Percontohan Kantin Kejujuran

Dua sekolah itu, yakni SMA 6 Solo dan SMP 10 Solo bekerjasama dengan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Solo.

Mereka mendirikan kantin kejujuran yang menjual aneka makanan, minuman, hingga peralatan sekolah, tanpa dijaga kasir. 

Kantin kejujuran tersebut sengaja didirikan untuk mengajak dan menanamkan sikap jujur kepada siswa-siswinya.

"Kantin kejujuran itu ya pembelinya ngambil dan bayar sendiri," ujar Kepala Kejati Jateng, Sadiman seusai meresmikan kantin kejujuran di SMAN 6 Solo, Rabu ( 2/5/2018).

Sadiman menjelaskan, jika ada kembalian, maka siswa harus menghitung dan mengambil sendiri. "Lewat kantin ini untuk membentuk karakter agar anak-anak jujur,"  tambahnya.

Peresmian kantin kejujuran, sambung Sadiman, sengaja dilakukan bertepatan dengan Hardiknas. Sebab kejujuran merupakan modal utama. Jika semua pekerjaan dilandasi kejujuran maka semuanya akan baik. 

Menurut Sadiman, bila anak-anak sudah tertanam sifat jujur, maka jika kelak jadi orang besar akan menjadi pejabat yang jujur.

Dampaknya, bila semua jujur hingga pejabat jujur maka negara akan makmur.

Sadiman mengungkapkan, dua kantin kejujuran yang dibangun di SMAN 6 dan SMPN 10 hanya langkah awal. Selanjutnya akan diikuti sekolah negeri dan sekolah swasta lainnya.

"Saya harapkan kantin kejujuran tidak hanya di SMP dan SMA negeri saja. Sekolah swasta bisa mengikuti jejak mendirikan kantin kejujuran," jelas Sadiman.

Sadiman menyiapkan seluruh jaksa untuk mengontrol jalannya kantin kejujuran di sekolah. Untuk itu kasus kantin kejujuran yang bangkrut seperti di daerah lain tidak terjadi di Solo.

Pasca kantin kejujuran di Solo, Sadiman menginginkan setiap kabupaten/kota di Jawa Tengah memiliki kantin kejujuran.

"Minimal satu kantin di SMP, SMA, dan SMK di masing-masing kota/kabupaten," tandas Sadiman.

Ketika ditanya apakah Kejati sengaja membuat kantin kejujuran di sekolah tempat Jokowi dan Iriana Jokowi belajar, Sadiman menyanggahnya. 

"Jadi saya tidak tahu kalau Pak Jokowi sekolah SMA-nya di sini. Demi Allah saya tidak tahu," kata Sadiman.

Wajib Miliki Kantin Kejujuran

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo memerintahkan kepala 26 SMP mendirikan kantin yang sama. Bahkan, Rudy menarget hingga 20 Mei seluruh kantin sudah terwujud.

"Nanti seluruh kantin kejujuran di 26 SMP akan kami deklarasikan bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional," ujar Rudy disambut riuhan tepuk tangan kepala sekolah dan siswa.

Rudy mengatakan, untuk membangun satu kantin kejujuran tidaklah sulit. Dengan demikian dalam waktu dua minggu semua SMP di Kota Solo bisa memilikinya.

Sementara itu, Kepala SMAN 6 Solo, Agung Wijayanto mengatakan, inisiatif pembuatan kantin kejujuran berawal dari program jaksa masuk sekolah dari Kejati Jateng. Seiring dengan program itu lalu disepakati membuat kantin kejujuran.

"Kehadiran kantin kejujuran sebagai bentuk bukti fisik sekaligus pendidikan karakter terutama integritas dan kejujuran," tuturnya.

Ia mengatakan, seluruh isi dagangan hingga sarana ditanggung Kejati Jateng. Sementara pihak sekolah hanya menyediakan ruangan kantin.  

Agung mensyukuri terpilihnya SMA 6 sebagai pilot project kantin kejujuran di Jateng. Kendati sudah dicap tempat SMA Presiden Jokowi, sekolahnya harus berkompetisi dengan sekolah lain.

"Kami tidak memposisikan sebagai sekolah alumni pak Jokowi. Tetapi bagaimana pelayanan pendidikan bagi anak-anak di Solo. Dan masyarakat sendiri yang akan menilai," jelas Agung.

Untuk pengelolannya, rencananya akan diserahkan kepada siswa untuk mengelolannya. Ia pun optimis, kantin kejujurannya tidak akan bangkrut. 


https://regional.kompas.com/read/2018/05/03/06112791/hardiknas-sma-tempat-jokowi-belajar-jadi-percontohan-kantin-kejujuran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke