Salin Artikel

Konflik antara Gajah dan Warga Kembali Terjadi di Kabupaten Nunukan

Ketua Satgas Penanggulangan Konflik Gajah Kabupaten Nunukan Karnaen mengatakan, diperkirakan gajah itu sudah berada di kebun sawit milik warga sejak dua minggu lalu. Namun, warga baru mengetahui dan melaporkannya dua hari terakhir.

“Dua minggu kemarin gajahnya sudah di situ, di daerah Salah dan Tinampak Satu. Dua hari yang lalu dapat informasi,” ujar Karnaen, Rabu (31/1/2018).

Karnaen menambahkan, kerusakan kebun sawit milik warga diperkirakan mencapai belasan hektar mengingat dalam semalam seekor gajah yang masuk kebun sawit warga mampu memakan minimal 15 batang pohon sawit.

Setiap awal tahun gajah dipastikan mulai memasuki kawasan hutan sawit milik warga karena sebagian kebun sawit milik warga masuk dalam kawasan pencarian makan gajah kalimantan.

“Di awal tahun biasanya dia masuk, ini laporan pertama pada tahun 2018. Pasti besar luasannya karena setiap hari itu pasti makan 15 pokok,“ imbuhnya.

Untuk diketahui, kasus konflik antara gajah dan warga semakin meningkat dengan semakin bertambahnya pembukaan lahan sawit di Kabupaten Nunukan. Maka dari itu, sejak tahun 2006, WWF bekerja sama dengan pemerintah daerah membentuk Satgas Penanggulangan Konflik Gajah. 

Adapun luas lahan sawit di Kabupaten Nunukan mencapai lebih dari 210.000 hektar. Meski tahun 2017 kasus konflik gajah dilaporkan menurun, tetapi dalam setahun Satgas Penanggulangan Konflik Gajah Kabupaten Nunukan mengaku menerima 20 hingga 80 laporan dari warga.

https://regional.kompas.com/read/2018/02/01/07284211/konflik-antara-gajah-dan-warga-kembali-terjadi-di-kabupaten-nunukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke