Jalur Selatan Tertimbun Longsor, Perjalanan Lima KA Tertahan

GARUT, KOMPAS.com - Lima rangkaian kereta api yang biasa melintas di jalur selatan Jawa saat ini tidak bisa melanjutkan perjalanan karena jalur kereta tertimbun material longsoran di antara Stasiun Cipeundeuy-Bumiwaluya di Kilometer 231.

Saat dihubungi pada Rabu (22/11/2017), staf Humas Kepala Daerah Operasi (Kadaops) 2 Bandung, Joni Martinus, mengungkapkan, ada lima rangkaian kereta yang tertahan, di antaranya KA Argo Wilis yang tertahan di Stasiun Cirahayu, KA Malabar di Stasiun Bumiwaluya, KA Mutiara Selatan di Stasiun Cibatu, dan KA Kahuripan di Stasiun Cicalengka.

"Sampai saat ini masih lima kereta yang tertahan," jelas Joni, Rabu malam, lewat telepon selulernya.

Joni menuturkan, rel yang tertimpa longsoran panjangnya lebih dari 40 meter. Longsor diperkirakan terjadi pada pukul 18.04. Sampai saat ini, upaya pembersihan longsoran masih terus dilakukan.

Susanto (42), warga Tasikmalaya yang jadi penumpang KA Mutiara Selatan yang hendak pulang ke Tasikmalaya dari Bandung saat ditemui di Stasiun Cibatu, mengatakan, dia naik kereta dari Bandung karena khawatir terkena kemacetan di Rancaekek, Bandung, akibat banjir.

"Tadinya naik kereta karena takut macet banjir. Saya sudah tertahan di sini (Stasiun Cibatu) hampir satu jam," kata dia.

Susanto menuturkan, kereta yang ditumpanginya tiba di Stasiun Cibatu sejak pukul 19.00. Dari informasi yang diterimanya, ada longsor yang membuat perjalanan kereta tertunda. Padahal, jadwal dia tiba di Stasiun Tasikmalaya sekitar pukul 19.00 setelah berangkat dari Stasiun Bandung pukul 16.45.

Ella (50), warga Sukabumi yang menjadi penumpang KA Mutiara Selatan lainnya, mengaku tidak bisa berbuat banyak karena keterlambatan terjadi karena faktor alam akibat longsoran yang menimpa jalur rel KA.

"Saya bawa rombongan duta perdagangan dari Sukabumi mau ke Malang. Jadwalnya harusnya sampai Malang pukul 10 pagi," ucap PNS di lingkungan Pemkab Sukabumi ini saat ditemui di Stasiun Cibatu, Rabu malam.