Salin Artikel

Kisah Kesatria Putih, Mobil VW Beetle yang Menginspirasi Pengunjung JVWF 2017

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan unit mobil Volkswagen dari berbagai jenis dipamerkan di ajang Jogjakarta Volkswagen Festival (JVWF) 2017, di Jogja Expo Center (JEC), Jalan Janti, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (19/11/2017).

Sejumlah pengunjung pun terus berdatangan ke JEC untuk bisa melihat mobil-mobil klasik pada hari terakhir pelaksanaan festival tersebut. Dari ribuan unit yang dipamerkan, terdapat satu unit mobil yang selalu mengundang perhatian pengunjung.

Setiap pengunjung selalu mengabadikan mobil tersebut dengan kamera atau ponsel yang dibawanya. Banyak juga yang berswafoto dengan latar belakang mobil itu.

Kesatria Putih atau White Knight, begitu nama mobil Volkswagen (VW) Beetle putih yang mengundang perhatian sejumlah pengunjung itu. Nama itu tercatat dalam kertas yang terpampang di depan mobil.

Tak hanya nama, sejarah singkat tentang mobil itu pun tertulis dengan jelas dalam lembaran kertas di dekatnya sehingga pengunjung bisa langsung membacanya.

Di sebelah kertas keterangan itu juga terdapat gambar yang menampilkan perbandingan foto situasi zaman dulu dengan zaman sekarang.

Dalam foto tersebut terdapat enam orang yang berswafoto dengan latar belakang mobil VW. Keenam orang yang terekam dalam foto perbandingan itu pun berpose dengan gaya yang sama. Perbedaannya hanya terlihat dari kondisi enam orang yang ada di dalam foto tersebut.

Dalam foto zaman dulu, usia enam orang itu terlihat masih muda. Tiga dari dari enam orang yang ada di dalam foto itu pun terlihat masih anak-anak. Sedangkan dalam foto zaman sekarang, usia keenam orang itu terlihat lebih tua. Ketiga anak-anak yang terekam dalam foto zaman dulu pun terlihat lebih dewasa.

Belakangan diketahui bahwa foto zaman sekarang itu memang mengulangi pose yang sama pada foto yang terekam zaman dulu. Konon, pengambilan foto zaman dulu itu diambil pada 1974, sedangkan foto zaman sekarang baru diambil pada 2017.

Kedua hal itulah yang menjadi daya tarik pengunjung terhadap mobil yang belakangan diketahui milik Suryantoro Waluyo (49), satu dari enam orang yang ada di dalam foto perbandingan itu.

Keberadaan foto perbandingan dan catatan sejarah mobil itu menginspirasi pengunjung yang melihatnya. Sebab, pengunjung merasa bahwa zaman sekarang masih ada keluarga yang utuh dan mempertahankan sesuatu yang dimiliki sampai saat ini.

"Kemarin juga ada yang menangis setelah lihat foto itu. Ternyata dia (yang menangis) itu rindu sama orangtuanya karena lama tidak ketemu," tutur Suryantoro, pemilik Kesatria Putih, ketika berbincang dengan Kompas.com.

Pria yang akrab disapa Yoyok ini menjelaskan bahwa Kesatria Putih itu merupakan mobil kebanggaan keluarga.

Dia menganggap mobil keluaran 1962 itu sebagai kehormatan keluarga dan sebagai warisan keluarga. Bukan tanpa sebab jika dia dan keluarganya masih bisa bersatu hingga saat ini dengan adanya mobil VW Beetle putih itu.

"Foto itu (1974) diambil ketika orangtua saya baru saja membeli mobil. Nah, foto yang diambil 2017 itu menunjukkan kebersamaan kami. Kami bisa saling sayang dan menghargai. Bahkan ada seorang wanita dalam foto itu merupakan pengasuh kami yang ikut dari tahun '70-an sampai saat ini," ucap Yoyok.

Dia pun menceritakan bagaimana ayahnya, Djokosantoso Moeljono, bisa membeli mobil tersebut. Ayahnya harus mencicil sebanyak 60 kali untuk membeli mobil tersebut. Kala itu mobil VW Beetle tipe I seperti itu bernilai ratusan ribu rupiah untuk satu unitnya.

"Mobil ini dibeli dari almarhum pakde ayah saya, Soewahjo Darmosarkoro, selaku pemilik pertama. Jadi ayah saya itu tangan kedua. Mobil ini dikendarai dan digunakan keluarga sehari-hari ketika di Jember, Pekalongan, dan Jakarta. Baru 1982, mobil ini dipinjamkan ke keluarga yang tidak punya mobil," kata Yoyok.

Bagi dia, hal itu yang membuat mobil Kesatria Putih itu menjadi tak ternilai harganya. Selain mempersatukan keluarganya, banyak cerita yang bisa dikenang dari mobil tersebut.

"Seperti ketika perjalanan dari Pekalongan ke Jakarta, dulu kami selalu bawa makanan, bawa rantang lalu gelar tikar dan makan di tengah perjalanan. Dan, kami selalu bepergian satu keluarga utuh," ujar Yoyok.

Alasan itu pula yang membuat dia enggan menjual dan menelantarkan mobil tersebut. Sebagai anak tertua, dia memilih untuk merawat mobil itu dan berusaha mempertahankan orisinalitas mobil yang dibeli ayahnya pada 1974 itu.

"Setelah dipinjam saudara, mobil ini dikembalikan ke kami akhir 2015. Di rumah mobil ini tidak dipakai, kemudian ayah saya ingin mobil ini dijual, tapi saya menolaknya dan akhirnya sedikit demi sedikit merestorasinya," kata Yoyok.

Awalnya dia tidak begitu suka dan tertarik dengan mobil klasik milik ayahnya tersebut. Demi mempertahankan kebanggaan keluarga, dia pun belajar dan bergabung dengan komunitas VW yang ada di Jakarta. Secara perlahan, dia pun merestorasi dan mengembalikan keaslian mobil itu.

"Sekitar 60 persen mobil ini masih terjaga keasliannya. Seperti blok mesin, velg, klakson, dan bemper. Kalau yang sudah tidak asli itu karena memang harus diganti dan diperbaiki. Untuk cat sendiri sudah tidak asli, cuma warnanya mendekati aslinya," tutur Yoyok.

Dia mengaku, untuk mengembalikan orisinalitas mobil putih miliknya itu gampang-gampang sulit. Kesulitannya, kata dia, suku cadang mobil itu tak diproduksi lagi. Namun, di balik langkanya suku cadang itu, dia selalu menemukan kemudahan untuk merestorasi mobilnya.

"Seperti saya cari filter karburator zaman aslinya, saya cari di Jakarta tidak ketemu, tapi di Jogja saya bisa ketemu. Yang penting Kamu lakukan dengan cinta, maka Beetle akan memberikan cintanya. Karena buat kami, mobil ini bukan hanya sekadar kendaraan," ujar Yoyok.

Dia pun berkomitmen akan terus menjaga dan merawat VW Beetle putih miliknya tersebut. Meski bukan sebagai pehobi atau kolektor, dia tak ingin mobilnya itu rusak atau hilang begitu saja.

"Jujur mobil ini tidak dipakai untuk sehari-hari atau setiap hari karena eman-eman. Ada bercak sedikit saja saya sudah panik. Saya selalu gelisah kalau ada apa-apa dengan mobil ini," kata Yoyok.

https://regional.kompas.com/read/2017/11/19/17154911/kisah-kesatria-putih-mobil-vw-beetle-yang-menginspirasi-pengunjung-jvwf-2017

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke