Salin Artikel

Kepala Sekolah Diduga Cabuli Siswinya, Ratusan Pelajar Mogok Belajar

Mereka mogok sebagai aksi protes atas dugaan pencabulan yang dilakukan kepala sekolah mereka, Aslan, terhadap sejumlah siswi yang dilakukan di ruangan kerjanya saat malam hari. 

Bahkan, ratusan siswa SKO hendak menggelar aksi unjuk rasa di kantor Dinas Pendidikan Sultra, namun berhasil dicegah sejumlah guru dan petugas kepolisian dari Polsek Ranomeeto.

Para siswa yang didominasi laki-laki, tak terima rekannya dilecehkan oleh Kepala Sekolah. Mereka meminta kepala sekolah yang telah mencoreng nama baik sekolah tersebut diganti. 

Ketua Osis SKO Kendari Gesang Rahmat mengaku, dirinya dan beberapa siswa lainnya kerap melihat kepala sekolah datang ke sekolah pada malam hari dan memanggil beberapa orang siswi masuk ke ruangannya.

"Jika teman perempuan kami atau siswi tidak mau maka mereka diancam akan dikeluarkan dari sekolah," ungkap Gesang ditemui di sekolahnya, Senin siang.

"Biasa diajak keluar asrama keliling-keling kota, pernah diajak sampai ke Jembatan Kuning. Bahkan dipanggil ke ruangannya, jika tidak mau datang kita diancam keluar sekolah," tuturnya.

Namun, sejumlah siswi dari atlet Pencak Silat dan atlet Tenis Meja, IK dan IR, enggan merinci secara detail tindakan asusila seperti apa yang mereka alami.

Sementara itu, pihak sekolah baru mengetahui tentang dugaan asusila yang diduga dilakukan kepala sekolah. Mereka berjanji akan melaporkan hal itu ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra.

"Kami baru tau ada tindakan tidak menyenangkan setelah siswi kami mengeluh sering dipanggil kepala sekolah untuk keluar dari asrama di waktu malam hari," terang Nasir, salah seorang guru SKO Kendari.

"Saya sih belum naik, sudah izin ke penjaga asrama putri mungkin sebagian mereka tidak dengar sehingga mereka belum siap untuk menutup pakaian atau auratnya," tuturnya.

Soal siswi yang diajak keluar dari asrama pada malam hari, Aslan mengaku siswa minta diantar untuk belanja dan bukan hanya siswi ada juga siswa.

Terkait laporan siswi kepada orangtua yang menyebutkan dirinya melakukan pencabulan, Aslan mengaku hanya membasuh keringat siswi usai latihan olah raga.

"Melap keringat siswi setelah olah raga itu saya kira wajar- wajar saja sebagai guru olah raga, bukan mencium. Kalau saya dituduh mencium harus ada bukti seperti CCTV, saya sudah selesaikan itu dengan membayar denda adat," tuturnya.

Aslan menambahkan, tuduhan pencabulan yang ditujukan kepadanya adalah fitnah yang dilakukan orang-orang tak bertanggungjawab dan ingin menjatuhkankan posisinya.

https://regional.kompas.com/read/2017/11/06/17163651/kepala-sekolah-diduga-cabuli-siswinya-ratusan-pelajar-mogok-belajar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke