Salin Artikel

5 Berita Populer Nusantara: Anak Penggali Kuburan Sukses Jadi Dokter dan Kuliah S-3 hingga Keluarga Lapor Polisi karena Calon Menantu Juga Perempuan

Anak dari penggali kubur ini tidak hanya sudah berprofesi sebagai dokter, namun juga akan melanjutkan studi doktoral di Kobe University Japan pada September 2017. Cerita yang dibagikannya menjadi pilihan pembaca sepanjang hari kemarin.

Sementara itu, dari Purworejo, Jawa Tengah, keluarga calon pengantin perempuan melaporkan calon menantunya ke polisi. Keluarga curiga karena calon suami anaknya memiliki fisik dan suara yang berbeda dari ciri laki-laki.

Berikut ini 5 berita terpopuler dari seantero Nusantara sepanjang hari kemarin yang tak boleh Anda lewatkan:

1. Calon Menantunya Ternyata Wanita, Keluarga Gadis Ini Lapor Polisi

Rencana pernikahan Wilis Setyowati (26), warga Desa Sidoleren, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, gagal. Calon suaminya ternyata wanita.

Hal itu terungkap setelah keluarga Wilis curiga bahwa calon suami Wilis memiliki fisik dan suara yang tidak layaknya laki-laki. Calon suami Wilis itu mengaku bernama Pratama asal Desa Binong, Kota Tangerang, Jawa Barat.

Keluarga Wilis kemudian melaporkan Pratama ke kantor Polres Purworejo atas tuduhan pemalsuan identitas. Laporan tersebut dikuatkan dengan hasil pemeriksaan tim medis puskemas setempat terhadap Pratama.

"Hasil pemeriksaan tim medis diketahui bahwa calon mempelai pria ternyata wanita. Dia mengaku bernama Pratama, padahal nama aslinya Nova Aprida Avriani," ujar Kepala Polres Purworejo AKPB Satrio Wibowo melalui kepala Satuan Reskrim AKP Kholiq Mawardi, dikonfirmasi, Selasa (5/9/2017).


2. Polisi Tetapkan Anggota DPRD Sebagai Tersangka Pembakaran 7 Sekolah

Seorang anggota DPRD Kalimantan Tengah, YB ditetapkan sebagai tersangka pembakaran 7 sekolah dasar di Kota Palangka Raya. Penetapan itu dilakukan setelah YB diperiksa polisi selama 12 jam.

"Yang bersangkutan, YB masih diperiksa, namun statusnya dari saksi kita tingkatkan menjadi tersangka dalam kasus pembakaran tujuh sekolah," kata Kabid Humas Polda Kalteng AKBP Pambudi Rahayu kepada pers, Senin (4/9/2017) malam.

Dia menyebutkan, penyidik masih mendalami peran YB dalam perkara tersebut. Selain YB ucap dia, Polda Kalteng juga menetapkan AG sebagai tersangka dalam kasus tersebut.


3. Kisah Anak Penggali Kuburan Capai Cita-cita Jadi Dokter dan Kuliah S-3 di Jepang

Meski hidup dengan kondisi ekonomi yang serba kekurangan, Muhammad Sunardi mampu mewujudkan cita-cita menjadi dokter.

Anak dari penggali kubur ini tidak hanya sudah berprofesi sebagai dokter, namun juga akan melanjutkan studi doktoral di Kobe University Japan pada September 2017.

Di hadapan ratusan pelajar SMA Negeri 1 Pegandon, Sunardi menceritakan kisahnya saat duduk di bangku SD. Dia mengaku sudah mempunyai cita-cita menjadi dokter, namun tidak pernah mengungkapkan keinginannya kepada keluarga.

"Saya sadar ayah saya hanya penggali kuburan dan ibu berjualan intip di pasar, jadi tidak mau kasih tahu takut jadi beban pikiran, cukup niat yang kuat dalam hati, " ujarnya, Senin (4/9/2017).

4. Aksi Bela Rohingya di Borobudur, Kapolda Jateng Sebut Tak Akan Terbitkan Izin

Rencana aksi bela Rohingya pada Jumat (8/9/2017) di obyek wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah dipastikan tidak akan mendapat izin dari kepolisian. Sebabnya, lokasi aksi tersebut merupakan tempat ibadah, tempat wisata sekaligus menjadi obyek vital nasional.

Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono menyatakan, kepolisian tidak akan mengeluarkan izin untuk aksi di lokasi tersebut. "Sudah ada undang-undang tentang penyampaian pendapat. Borobudur cagar budaya dan tempat pariwisata," kata Condro, Senin (4/9/2017).

Menurut Condro, aksi bela Rohingya di kompleks wisata Candi Borobudur tak tepat karena lokasi itu saat ini tidak saja menjadi tempat ibadah agama Buddha.


5. Tanpa Surat Izin dari Kampus, Saksi Ahli Bahasa untuk Buni Yani Diminta Tinggalkan Sidang

Majelis Hakim yang memimpin sidang kasus dugaan pelanggaran UU ITE dengan terdakwa Buni Yani meminta agar saksi ahli bahasa forensik dan linguistik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bernama Andika tidak memberikan kesaksian dalam sidang sebelum melampirkan surat izin dari lembaga pendidikan tempatnya bekerja.

"Bukan kami menolak, tetapi kehadiran saudara harus dilengkapi surat tugas," kata ketua majelis hakim M Saptono dalam sidang yang digelar di gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Bandung, Jalan Seram, Kota Bandung, Selasa (5/9/2017).

Hakim menilai, sebagai seorang akademisi yang berstatus sebagai pegawai negeri, Andika harus mengikuti prosedur.

"Sebagai PNS dalam jam kerja ini harus dilengkapi surat tugas," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2017/09/06/07493741/5-berita-populer-nusantara-anak-penggali-kuburan-sukses-jadi-dokter-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke