MAGELANG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengirimkan satu tim personel ke lokasi jatuhnya helikopter Basarnas di kawasan perbukitan Desa Canggal Bulu, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Minggu (2/7/2017) malam.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto menyebutkan, tim terdiri dari 4 personel dari BPBD dan 4 personil dari UPT Pemadam Kebakaran (Damkar).
"Kami BKO (diperbantukan) ke lokasi jatuhnya helikopter malam ini karena medan yang sulit sehingga diperlukan kerja sama semua pihak," tutur Edy, dihubungi Minggu malam.
(Baca juga: Helikopter Basarnas Jatuh Setelah Tabrak Tebing Gunung Batok)
Edy menyatakan, saat ini tim masih dalam perjalanan menuju lokasi. Mereka membawa perlengkapan yang dibutuhkan, antara lain genset, lampu tempak, senter, chainsaw, tali, parang dan bahan bakar minyak (BBM).
"Kami diutamakan membantu evakuasi korban karena untuk evakuasi (badan) heli pasti perlu peralatan yang memadai," imbuhnya.
Selain itu, tim juga membawa full peralatan vertical rescue mengingat lokasi kecelakaan berada di atas perbukitan terjal.
Peralatan yang dimaksud antara lain tali, kernmantel, webbing, carabiner, ascender, handle dan yang utama adalah alat perlindungan diri (ADP). Pihaknya belum dapat memastikan sampai kapan tim tersebut akan membantu operasi evakuasi helikopter.
"Kami akan lihat situasi di lapangan," ucapnya.
(Baca juga: Ini Daftar Kru dan Penumpang Helikopter Basarnas yang Jatuh di Temanggung)
Sebelumnya diberitakan, sebuah helikopter milik Basarnas mengalami kecelakaan di perbukitan Desa Canggal Bulu, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (2/7/2017) sore. Halikopter itu sedianya akan melakukan pantauan ke lokasi musibah kawah Sileri, Dieng, Kabupaten Banjarnegara.