Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Pelayanan Disdukcapil, Iskandar Babak Belur Dikeroyok Pegawai

Kompas.com - 20/06/2017, 15:34 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Iskandar (30), warga Desa O’o, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), babak belur dikeroyok pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) setempat.

Akibat peristiwa yang terjadi di halaman kantor Disdukcapil, Selasa (20/6/2017) sekitar pukul 11.00 Wita itu, korban mengalami luka memar di bagian wajah hingga mengeluarkan darah.

Korban pun langsung melaporkan peristiwa itu  ke Mapolres Bima Kota.

Iskandar saat ditemui di ruang SPKT Polres Bima Kota mengatakan, kejadian bermula ketika dirinya hendak membuat akta kelahiran. Namun ia mengaku mengaku dipersulit oleh para pegawai.

“Padahal, saya sudah melewati prosedur. Saya juga sudah mengisi formulir, semua berkas juga lengkap. Tapi saya dipingpong ke sana ke mari. Bahkan, saya disuruh antar berkas ke meja verifikasi, padahal itu tugas mereka. Makanya saya jengkel,” kata Iskandar kepada wartawan.

Karena kesal, dia pun melayangkan protes. Namun tiba-tiba salah seorang pegawai berinisial A menanggapinya dengan nada tinggi. Bahkan Iskandar dituduh membuat keributan dalam ruangan.

Adu mulut antar keduanya pun terjadi. Sehingga membuat kantor jadi gaduh.

Namun, hal itu tidak sampai mengakibatkan kontak fisik, setelah sejumlah pegawai lain datang mengamankan situasi.

Baca juga: Kasus Bupati Klaten, 14 PNS dan 1 Narapidana Diperiksa

Untuk meredakan suasana, Iskandar kemudian digiring dari dalam ruangan ke luar halaman kantor.

“Tadi saya cuman protes, tapi pegawai itu menuduh saya membuat keributan. Kemudian datang beberapa pegawai lain dan menyeret saya ke luar,” tutur Iskandar.

Setelah digiring keluar, korban kemudian memanggil temannya di salah satu warnet.

Sementara itu, lanjut Iskandar, oknum pegawai tersebut mengadu kepada orangtuanya berinisial M yang bekerja di kantor Inspektorat Kabupaten Bima.

Sekitar 20 menit kemudian, Iskandar bersama rekannya kembali datang ke kantor Disdukcapil untuk menanyakan pengurusan dokumen yang diajukannya. Namun setiba di kantor itu, ia bersama temannya justru diteriaki dan diserang oleh sekelompok pegawai berpakaian dinas.

Para pelaku langsung menyeret korban sambil memukul dengan batu. Korban terus dipukuli hingga babak belur. Sementara rekannya berhasil menyelamatkan diri.

“Saya dipukul dari belakang sampai jatuh. Ada yang menggunakan tangan kosong, ada juga yang menggunakan batu,” ucap Iskandar.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com