Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi: Dosen ITB Suryo Utomo Sempat Mondar-mandir di "Rest Area"

Kompas.com - 15/05/2017, 21:17 WIB

CIANJUR, KOMPAS.com - Hasil otopsi terhadap jasad Suryo Utomo yang ditemukan di Waduk Cirata, Cianjur, menunjukkan bahwa dosen ITB itu tewas karena bunuh diri.

Wakapolres Cianjur Kompol Santiadji Kartasasmita mengatakan bahwa saksi yang dimintai keterangan menyebutkan, Suryo terlihat seperti orang yang tertekan dan sempat bolak-balik di rest area Citarum. Kendaraan miliknya ditemukan terparkir di tempat tersebut.

"Saat berbincang-bincang dengan saksi, korban seperti tidak fokus dan sering mondar-mandir ke sejumlah tempat di rest area," katanya, Senin (15/5/2017).

(Baca juga: Mencari Tahu Penyebab Kematian Dosen ITB Suryo Utomo)

Santiadji kembali menegaskan, hasil otopsi yang dilakukan Instalasi Pemulasaraan Jenazah dan Kedokteran Forensik (IPJKF) RSUD Cianjur menunjukkan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda luka akibat kekerasan atau tidak pidana.

"Hasil penyelidikan yang kami lakukan dan berdasarkan hasil autopsi dari IPJKF RSUD Cianjur, dapat dipastikan Suryo Utomo tewas akibat bunuh diri. Bahkan hasil tersebut diperkuat dengan keterangan dari beberapa saksi yang ada di sekitar tempat kejadian. Korban diduga mengalami depresi," katanya.

(Baca juga: Dosen ITB yang Menghilang Memiliki Riwayat Hilang Ingatan)

Sebelumnya diberitakan, Suryo Utomo (30), dosen ITB yang dilaporkan pihak keluarga hilang pada 10 Mei lalu setelah mengantarkan ibunya ke Terminal Leuwi Panjang, Bandung, ditemukan tewas di Waduk Cirata, Cianjur, Sabtu (13/5/2017).

Jajaran Polres Cianjur sebelumnya menemukan mobil Toyota Vios berwarna silver dengan nopol F 1031 DC milik Suryo terparkir di Rest Area Citarum. Mobil ditemukan dengan kunci kontak tergantung.

(Baca juga: Polisi Sebut Dosen ITB Diduga Bunuh Diri dengan Melompat ke Jurang)

 

Kompas TV Kepolisian masih harus melakukan sejumlah penyelidikan untuk mengungkap penyebab meninggalnya Suryo Utomo.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com