Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2017, 17:30 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

PONOROGO, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah HTI Ponorogo, Agus Kholid menyatakan organisasinya sama sekali tidak memiliki niat dan pikiran untuk melakukan makar dan anti-Pancasila.

"Tidak ada sama sekali pikiran untuk makar. Kami menyadari apa yang kami sampaikan itu berupa pemikiran," ujar Ketua DPD HTI Ponorogo, Agus Kholid, Rabu (10/5/2017).

Agus sendiri diminta komentar terkait tuduhan bahwa HTI merupakan organisasi yang anti-Pancasila dan menjadi gerakan politik. Ia menyatakan, HTI tidak pernah melakukan latihan fisik bagi anggotanya.

"Kami juga tidak ada latihan fisik. Kami hanya dakwah saja dan sampaikan isi kitab saja. Isi kitab bisa diakses di situs HTI," kata Agus.

Baca juga: Pemerintah Klaim Punya Bukti Lengkap untuk Bubarkan HTI

Bagi Agus, tuduhan HTI sebagai organisasi massa anti-Pancasila dan gerakan politik hanyalah stigma belaka. Pasalnya, apa yang selama ini dilakukan HTI di Ponorogo adalah berupa dakwah, pemikiran, kajian dan tausiah tentang Islam.

"Apa yang disampaikan HTI merupakan bagian dari Islam itu sendiri," jelas Agus.

Agus mengakui kontribusi HTI berupa pemikiran bukanlah sesuatu yang sifatnya fisik atau materi. Salah satu contohnya, dakwah bagi remaja agar tidak terjeremus pada pergaulan bebas.

Ditanya jumlah masa HTI di ponorogo, Agus menuturkan HTI tidak pernah mengeluarkan kartu anggota. Namun saat acara digelar, yang hadir banyak.

Untuk kegiatan rutin, Agus mengatakan, HTI Ponorogo menggelar kajian kitab yang isinya bisa diakses situs di HTI. Biasanya kajian kitab seminggu sekali, sebulan dan insindental.

Menyoal kemungkinan buruk pembubaran HTI dikabulkan pengadilan, Agus menjelaskan dirinya tidak bisa berandai-andai. HTI tetap konsisten mengikuti proses hukum yang sedang berjalan dan undang-undang yang berlaku.

"Sama dengan sikap DPP HTI di Jakarta kami menolak pembubaran," tandas Agus.

Berpotensi ganti nama

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Hasanudin Ali mengatakan, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) berpotensi membuat nama baru jika resmi dibubarkan oleh pengadilan pemerintah Indonesia.

Namun, Hasanudin meminta pemerintah dan masyarakat tidak khawatir. GP Ansor berkomitmen terus menentang organisasi anti-Pancasila.

"GP Ansor dan NU selalu berkomitmen dan selalu berada di garis Pancasila. Kalau lihat sejarah dari 1945 sampai sekarang, NU tidak pernah bergeser," ujar Hasanudin dalam acara diskusi di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (8/5/2017).

Baca juga: GP Ansor Minta Pemerintah Antisipasi Munculnya Organisasi Mirip HTI

Halaman:


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com