Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Ridwan Kamil, Mendagri Sebut Bandung Bisa Jadi Kota Percontohan

Kompas.com - 06/03/2017, 12:26 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bertemu dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin (6/3/2017) siang.

Kedatangan Tjahjo cukup mendadak. Seusai melakukan pelantikan beberapa pejabat di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, ia mengaku sengaja mampir untuk meninjau sistem smart city yang tengah dikembangkan oleh Kota Bandung.

Tjahjo sempat meninjau pusat pemantau Bandung Command Center. Ia pun mengapresiasi kinerja Pemerintah Kota Bandung di bawah pimpinan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Wakil Wali Kota Oded M. Danial.

"Kami diam-diam berkunjung di kantornya Pak Wali Kota ini karena apapun dengan smart city-nya ini dan berbagai inovasi-inovasi sebagai Wali Kota dan yang dapat banyak penghargaan. Saya kira menjadikan Kota Bandung ini sebagai kota percontohan lah. Kami mengapresiasi," tutur Tjahjo.

Dia mengatakan, progres pembangunan di Bandung cukup pesat tak hanya dalam bangunan fisik atau infrastruktur, bidang sosial, ekonomi, termasuk sistem pelayanan masyarakat pun patut diapresiasi.

"Kami datang kemari tadi dilihat bagaimana menata kota ini, tidak hanya secara membangun infrastruktur, ekonominya, tapi juga infrastruktur sosialnya, kemiskinannya, masalah kemudahan masyarakatnya yang saya kira patut kita apresiasi," ucapnya.

Tjahjo mengungkapkan, sistem atau aplikasi yang telah dibuat oleh Pemerintah Kota Bandung bisa disebar untuk diterapkan di daerah lain.

"Pak wali kota punya 400-an desain untuk aplikasi. Nanti kita akan menyampaikan ke semua daerah supaya bisa mencontoh, seperti Bandung, Surabaya, Banyuwangi, Denpasar, Bantaeng, banyak inovasi yang bisa ditiru. Saya kira kalau ini bisa seragam dengan baik akan mudah," jelasnya.

Kompas TV Di Bandung Jawa Barat, ada sarana transportasi publik baru bernama "angklung" atau angkutan kota keliling Bandung. Jenis angkutan umum baru ini, dirancang untuk menarik minat warga, agar mau menggunakan sarana transportasi publik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com