Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sang Kakek Selamatkan Nijam hingga Satu Ruas Jarinya Putus

Kompas.com - 26/01/2017, 13:36 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Holidin (45) kakek dari Jamaludin Muhamad atau Nijam (6) menceritakan saat-saat dirinya menyelamatkan Nijam. Nijam merupakan bocah asal Garut yang kehilangan tangannya di tempat kerja sang ayah yang berprofesi sebagai tukang batu bata.

Kejadian bermula ketika ayah Nijam, Haryadi (28) mengajak anaknya ke tempat kerja.

"Biasanya enggak dibawa. Tapi karena istrinya baru melahirkan, Nijam enggak ada yang jaga. Jadi akhirnya dibawa," ungkap Holidin di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Kamis (26/1/2017).

Nijam, sambung Holidin, anak yang sangat aktif. Ia ingin mencoba berbagai hal, termasuk memasukkan bahan bata ke mesin penggiling.

"Saya pernah melihat dia mendekati mesin penggiling terus saya larang, Nijam mundur. Begitu saya kembali kerja, rupanya dia mendekat dan terjadilah musibah itu," katanya.

Nijam memasukkan bahan bata ke mesin penggilingan. Tangan Nijam pun tertarik mesin penggiling. Begitu melihat kejadian itu, Holidin langsung mematikan mesin. Namun mesin penggiling memang tidak langsung berhenti ketika dimatikan.

"Kalau mesin tidak dimatikan, badan Nijam akan ikut tergiling. Tapi karena tidak langsung berhenti, tangan saya pun kena," ucapnya memperlihatkan satu ruas jari tengah sebelah kanan yang putus.

Dua orang lainnya pun langsung menarik Nijam dan melarikan Nijam ke Puskesmas Cisewu, Garut. Dari Puskesmas, Nijam dirujuk ke RSHS Bandung. Namun karena ingin cepat mendapatkan perawatan, Nijam dibawa ke RSUD Al Ihsan.

"Al-Ihsan tidak bisa, jadi Nijam dibawa ke RSHS Bandung dan sempat ditolak karena tidak punya BPJS," tuturnya.

Begitupun saat mengajukan BPJS, ia ditolak karena tidak mempunyai no rekening.

"Tapi sekarang sudah selesai. Nijam sudah dioperasi dan memiliki kartu BPJS," sebutnya. 

Baca: Kisah Bocah Nijam Kehilangan Tangan di Tempat Kerja Ayahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com