Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beruang Kelaparan, Pengelola KBB Persilakan Ridwan Kamil Berkunjung

Kompas.com - 19/01/2017, 12:45 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Juru bicara Yayasan Margasatwa Tamansari, Sudaryo, mengundang Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk meninjau langsung kondisi Kebun Binatang Bandung (KBB).

Hal itu dikatakan Sudaryo menanggapi pernyataan Ridwan Kamil terkait masalah beruang kelaparan di KBB yang diunggah di akun media sosial pribadinya.

Menurut Sudaryo, banyak perubahan positif yang telah dilakukan pengelola Kebun Binatang Bandung pasca-kematian gajah Yani pada Mei 2016 lalu.

"Saya sih enggak perlu menanggapi terlalu banyak karena Wali Kota saja sudah mem-posting di medsosnya. Kami undang siapa pun masyarakat datang ke kebun binatang dan kami akan senang kalau Pak Wali Kota sendiri (berkunjung)," tutur Sudaryo di Kebun Binatang Bandung, Kamis (19/1/2017).

"Bukan hanya komentar, tetapi datang bahwa kami sudah lakukan perubahan sebanyak mungkin sejak delapan bulan. Barangkali Pak Wali belum sempat melihat kondisi perubahan," kata Sudaryo.

Sudaryo mengaku, hingga saat ini pihaknya belum menerima informasi soal niat dari Pemerintah Kota Bandung yang menawarkan beragam bantuan, termasuk suntikan dana dari investor.

"Kalau secara formal belum menerima, baru tahu di berita saja. Ya kalau pemerintah mau bantu terima kasih, tetapi sejauh ini kami masih memikirkan dampak dan bagaimananya. Bukan menolak, tetapi masih jadi pemikiran panjang," tuturnya.

Saat ini, kata Sudaryo, pihaknya enggan terlalu menanggapi ragam komentar yang mencuat menyusul beredarnya video beruang kelaparan di KBB. Menurut dia, pihak pengelola hanya fokus untuk memenuhi segala kebutuhan satwa.

"Konsentrasi saya sebagai pengelola memelihara dan mengembangbiakkan satwa yang dilindungi untuk sejahtera. Lembaga konservasi ini benteng terakhir kalau sudah di kebun bianatang harus dipelihara," katanya.

"Kami juga punya tanggung jawab ini untuk generasi ke depan. Andai kata dipertahankan, maka akan dinikmati juga oleh generasi kita untuk wisata edukasi alam dan saya enggak perlu komentari," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com