Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewaskan Satu Siswa, Bentrok Warga di Ambon Dipicu Perampasan Ponsel

Kompas.com - 13/01/2017, 14:29 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Kepala Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP Harold Huwae, mengungkapkan, bentrok antarwarga di kawasan Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Ambon, yang menewaskan seorang pelajar bernama Ibnu Kusuma dipicu oleh masalah perampasan.

“Jadi awal kejadian itu dipicu dari perampasan handphone dan pemukulan terhadap pemuda Batu Merah di kawasan Ongkoliong,” kata Harold, Jumat (13/1/2017).

Dia menjelaskan, buntut dari perampasan dan penganiayaan itu berselang beberapa saat kemudian langsung terjadi konsentrasi massa di Desa Batu Merah. Saat itulah aparat yang mengetahui insiden itu langsung mendatangi lokasi kejadian.

“Setelah itu aparat langsung mendatangi lokasi kejadian. Jadi di lapangan itu ada dari anggota PRC dan TNI BKO dari kesatuan 734,” ungkapnya.

Menurut Harold, saat ini polisi masih mengejar para pelaku penganiayaan terhadap sejumlah pemuda Batu Merah. Pengejaran dilakukan hingga ke Gedung Putih kawasan Mardika yang ditengarai sebagai lokasi tempat tinggal para pelaku.

“Tapi mereka semua sudah lari. Jadi awaknya ada pemukulan, itu yang nanti akan kami usut,” katanya.

Menurut Harold, pascainsiden itu aparat gabungan juga telah menyisir kawasan Gedung Putih Pasar Mardika.

”Informasi dari mayarakat kan pemicu masalah ini dari mereka di Gedung Putih, jadi kita langsung lakukan penertiban tadi. Cuma mereka sudah lari semua,” tuturnya.

Bentrok antarwarga di kawasan Batu Merah menyebabkan seorang pelajar SMA bernama Ibnu Kusuma meninggal dunia setelah terkena tembakan di bagian bahu. Sementara itu, seorang warga lainnya, M Yasin Syukur, menderita luka tembak di bagian tangan dan saat ini masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Ambon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com