Warga Solo Melawan "Hoax"

SOLO, KOMPAS.com - Gerakan antihoax digelar saat acara car free day di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Minggu (8/1/2017).

Semangat mengajak masyarakat untuk lebih kritis menggunakan media sosial ini didorong oleh Komunitas Antihoax Solo Raya.

Komunitas tersebut dibentuk dengan tujuan menciptakan kesadaran diri dalam masyarakat agar berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi atau berita yang belum jelas sumber dan kebenarannya.

Komunitas Antihoax Solo Raya juga akan berperan aktif menjaga keutuhan NKRI dengan terjun langsung ke masyarakat melakukam kampanye terkait informasi hoax bermuatan SARA.

"Kita tidak hanya kampanye, tapi juga akan melakukan edukasi ke sekolah sekolah dan di masyarakat," kata Niken Setyawati, Koordinator Antihoax Solo Raya, Minggu (8/1/2017).

Dalam acara yang dihadiri Wali Kota Solo FX Hadirudyatmo tersebut, dilakukan penandatanganan piagam 10 aturan antihoax Solo Raya.

Isi piagam masyarakat antihoax tersebut antara lain mendorong pemanfaatan media sosial secara positif, saling menginspirasi, berbagi hingga berempati.

"Kemarin kita sudah deklarasi, sekarang kita tanda tangan piagam dan kampanye," kata Niken.

Salah satu warga Kartasura, Arundati, mendukung penuh gerakan tersebut. Menurut dia, semakin banyaknya informasi yang diperoleh, maka kesempatan individu untuk melakukan cek kebenaran sumber berita akan sangat sulit.

"Intinya masyarakat harus sadar dan kritis, semoga gerakan ini bisa membuat masyarakat lebih kritis sadar diri," katanya.