Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Kembali Serbu Area Pedestrian Bandung, Kinerja Satpol PP Disorot

Kompas.com - 23/12/2016, 18:46 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pedagang kaki lima (PKL) kembali memenuhi area pedestrian di Jalan Kepatihan, Kota Bandung. Padahal, daerah tersebut merupakan zona bebas PKL.

Dari pantauan Kompas.com, Jumat (23/12/2016), para pedagang, dari mulai penjual aksesori ponsel, hingga pedagang makanan mulai kembali berlapak di tempat para pejalan kaki.

Kembalinya para PKL di zona terlarang terkesan dibiarkan. Padahal, Jalan Kepatihan hanya berjarak sepelemparan batu dari rumah dinas Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, di Jalan Dalemkaum.

Ironisnya, sejumlah pos pengamanan yang seharusnya diisi petugas Satpol PP, hanya menjadi tempat mangkal tukang becak.

Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial pun menyoroti kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Dia mengakui jika kembali menjamurnya para PKL turut dipicu tidak tegasnya petugas Satpol PP.

"Kalau saya melihat, fenomena karakteristik PKL memang seperti itu nyuri-nyuri terus. Di pihak lain terus terang, Pak Wali juga merasa, dari teman-teman Satpol PP yang kurang bagus," kata Oded yang juga menjabat sebagai Ketua Satgasus PKL Kota Bandung saat ditemui di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Jumat (23/12/2016).

Sebab itu, Oded mengisyaratkan akan melakukan evaluasi besar-besaran di internal Satpol PP. Dia menilai, di luar karakter PKL yang 'ngeyel', ketegasan petugas diperlukan dalam mengawal peraturan daerah.

"Karakteristik PKL semua hampir sama, ngeyel. Karena itu, kemungkinan ada perubahan (di internal Satpol PP). Kalau evaluasi, sekarang sudah evaluasi dengan Pak Wali, tunggu saja," ujarnya.

Oded berharap, di tahun depan Sapol PP lebih tegas. Untuk memperkuat penegakan aturan, Pemkot Bandung juga akan menambah 500 petugas keamanan baru di bawah komando Satpol PP.

"Satpol harus diperkuat, mudah-mudahan dengan adanya tambahan-tamabahan personil. Mudah-mudahan bisa menambah kekuatan kita," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com