Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Asing Belum Tertarik Bangun Jalur Kereta Api di Sulsel

Kompas.com - 20/12/2016, 05:12 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Pembangunan rel kereta api di Sulawesi Selatan terkendala karena pemerintah memangkas anggarannya pada 2017.

Kementerian Perhubungan membuka ruang kepada investor asing untuk menanamkan modalnya di sektor ini. Namun, sampai sejauh ini belum ada investor asing yang tergoda sektor perkeretaapian di Sulsel.

"Sudah kita buka bagi investor asing, tapi belum ada yang melirik. Kita masih menunggu investor asing yang ingin menanamkan modalnya di Sulsel," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau persiapan libur Natal dan Tahun Baru di Pelabuhan Internasional Soekarno-Hatta, Makassar, Senin (19/12/2016).

Budi senang jika ada investor yang siap menanamkan modalnya untuk membangun sarana kereta api di Sulsel.

Keberadaan investor ini perlu karena dana APBN tidak mencukupi untuk merampungkan segera rel kereta api di Sulsel.

"Kalau di Jakarta, sudah ada investor asing yang menanamkan modalnya. Di Sulsel ini belum, tapi kita senang kalau ada. Kita terbuka untuk investor," kata dia.

Jalur kereta api ini akan menghubungkan Makassar dan Parepare dengan panjang kurang lebih 145 kilometer. Proyek ini merupakan tahap pertama dari pembangunan jalur kereta api Trans-Sulawesi dari Kota Makassar menuju Kota Parepare.

Proses peletakan batu pertama pembangunan kereta api lintas Makassar-Parepare dilaksanakan pada Senin (18/8/2014) di Desa Siawung, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru.

Pemasangan rel pertama telah dilakukan pada Jumat (13/10/2015) di Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru.

Jalur kereta api ini pada awalnya dibangun jalur tunggal, tetapi lahan yang disiapkan dapat menampung jalur ganda.

Jalur tersebut akan mempunyai 23 stasiun, antara lain Stasiun Tallo, Parangloe, Mandai, Maros, Pute, Lempangan, Pangkajene, Bungoro, Labakkang, Ma'rang, Segeri, dan Mandale.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com