Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Indonesia Itu Islami dalam Konteks Pancasila"

Kompas.com - 11/12/2016, 19:59 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menilai, ancaman radikalisme di Indonesia yang terjadi belakangan ini cukup mengkhawatirkan.

Romahurmuziy mencontohkan, masih adanya ancaman teror bom di Bekasi dan pembubaran kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di Bandung, menggambarkan ideologi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika belum dipahami sepenuhnya.

"Meski bukan negara yang berideologi Islam, tapi sudah jelas Indonesia itu Islami dalam konteks Pancasila. Jadikan momentum peringatan Maulid Nabi ini sebagai kontekstualisasi ajaran Nabi Muhammad SAW di tengah kondisi kekinian," ucap Romi, sapaan akrabnya, usai menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan DPW PPP Jawa Barat di Pondok Pesantren Majelis Taklim Albarkah, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Minggu (11/12/2016).

Romi menambahkan, dirinya sangat menghargai dan menghormati kebebasan berekspresi yang dijamin oleh UUD 1945 dan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun, kebebasan berekspresi di tengah keberagaman ini jangan dimanfaatkan untuk memaksakan kepentingan kelompok ajaran agama tertentu.

"Buktikan ajaran islam yang ramah merangkul segala perbedaan. Bagaimanapun, sikap intoleransi itu dilakukan bukan oleh kelompok yang sudah established. Ini kelompok baru. Semua agama dijamin untuk mengekspresikan keragamannya," kata Romi.

Lanjutnya, upaya menetralisir paham radikal atau deradikalisasi yang tepat adalah dengan cara persuasif, baik melalui diskusi ataupun kegiatan positif lainnya. Kata Romi, tunjukkan bahwa Islam itu hadir untuk semesta alam bukan hanya sebagai semesta mukmin.

"Maka dari itu, peringatan Maulid Nabi ini sebagai momentum intropeksi diri dan sangat tepat untuk dijadikan upaya mencegah paham-paham radikal," pungkas dia.

Kompas TV Daerah di Indonesia Paling Intoleran – Satu Meja eps 122 bagian 2
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com