Pascagempa, Relawan Berketerampilan Khusus Dibutuhkan di Aceh

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menyampaikan, relawan dengan kemampuan spesifik masih diperlukan di Aceh. Misalnya, kata Sutopo, relawan yang khusus menangani kejiwaan para pengungsi yang masih mengalami syok atau trauma akibat gempa yang terjadi pada Rabu, (7/12/2016) lalu.

"Relawan yang khusus untuk menangani pengungsi, seperti untuk trauma healing," ujar Sutopo di BNPB, Jakarta, Sabtu (10/12/2016).

Dia mengatakan, relawan yang memiliki kemampuan menangani kelompok-kelompok rentan juga masih diperlukan di Aceh.

"(Kelompok rentan) mulai dari balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia (orang yang lanjut usia)," kata dia.

Selain itu, relawan untuk menangani dapur umum dan dokter ortopedi juga masih dibutuhkan. Sementara relawan untuk melakukan search and rescue (SAR) hingga saat ini sudah cukup banyak.

Sutopo menambahkan, Aceh juga masih membutuhkan banyal tenda untuk menampung para pengungsi. Selain itu, sarana untuk mandi, cuci, dan kakus (MCK) masih harus ditambah.

Jumlah pengungsi akibat gempa itu mencapai 45.329 jiwa. Rinciannya, 43.613 orang berada di Kabupaten Pidie Jaya, dan 1.716 orang berada di Kabupaten Bireuen.