Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Toleransi Diperlukan karena Kita Berbeda-beda..

Kompas.com - 08/12/2016, 12:20 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo membuka acara Bali Demokrasi Forum atau BDF ke IX di Nusa Dua Bali, Kamis (8/12/2016) ini. Forum ini yang mengangkat tema Agama, Demokrasi dan pluralisme.

"Tema kali ini sangat relevan, karena kita memiliki keyakinan tinggi bahwa agama merupakan karunia Allah bagi semesta alam atau rahmatan lil alamin. Karena kita optimistis bahwa demokrasi membawa kehendak rakyat dan kebaikan bagi umat manusia, karena kita sadar bahwa toleransi diperlukan karena kita berbeda-beda," kata Presiden Joko Widodo, Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis(8/12/2016).

Dalam beberapa tahun terakhir ini sebut dia, setiap menghadiri pertemuan internasional dirinya menangkap adanya kegamangan dan kekhawatiran dari para pemimpin negara di dunia.

Hal itu menurut Jokowi, tidak lepas dari situasi dunia saat ini, konflik lama dan konflik baru terus berlangsung di sejumlah negara, termasuk perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina, yang masih belum mendapatkan hasil yang diharapkan.

"Juga berkembang dengan pesatnya paham paham radikalisme dan ekstrimisme di berbagai pelosok dunia, menurunnya rasa toleran dan kemauan untuk menerima perbedaan masyarakat dunia, dan bertumbuhnya aksi xenophobia," ungkapnya.

Situasi tersebut dibarengi dengan kondisi ekonomi dunia yang penuh dengan ketidakpastian, adanya tantangan dalam negeri, baik tantangan politik, tantangan ekonomi dan tantangan sosial hampir di semua negara.

"Dalam keadaan situasi inilah kita membutuhkan rasa optimisme. Optimisme yang dapat dihasilkan dari kita saling berbicara, optimisme yang dapat berkembang dari kita bertukar pikiran dan pengalaman, optimisme yang di harapkan dapat tumbuh dari hadirnya kita di forum demokrasi Bali ini," katanya.

BDF ke IX ini dihadiri para menteri luar negeri dan delegasi dari 94 negara dan organisasi-organisasi internasional. Selain itu juga hadir mantan Sekejn PBB yang juga pemenang Nobel Perdamaian Kofi Annan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com