Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhammadiyah: Rencana Demo 25 November Sangat Spekulatif

Kompas.com - 16/11/2016, 18:52 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Pusat Muhamadiyah tidak melihat demo jilid 3 akan digelar pada 25 November 2016 mendatang.

Apalagi, saat ini status Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus penistaan agama oleh Mabes Polri.

"Sampai saat ini saya kira PP Muhammadiyah tidak melihat, apa yang disebut rencana demo jilid 3 itu akan berlangsung," ujar Dahlan Rais, salah satu ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam jumpa pers di kantor PP Muhammadiyah, Jalan Cik Ditiro Yogyakarta, Rabu (16/11/2016).

Baca juga: Ini Komentar Muhammadiyah soal Rencana Demo 25 November

Dahlan Rais berpendapat rencana aksi demo dengan massa yang lebih besar itu sangat spekulatif. Sebab, kasusnya sudah masuk ke ranah hukum dan saat ini Mabes Polri telah menetapkan status tersangka kepada Basuki Tjahaya Purnama.

"Kami masih beranggapan itu (rencana demo 25 November) sangat spekulatif, mari kita hindari yang sifatnya asumsi dan prediksi. Karena ini (kasus dugaan penistaan agama) sudah masuk ranah hukum dan saya kira masyarakat sudah menerima dengan baik," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir meminta agar masyarakat Indonesia tidak perlu mengembangkan atau masuk ke berbagai macam prediksi, asumsi dan hal-hal yang serbaspekulasi dalam kasus ini.

"Kita tidak perlu mengembangkan berbagai macam asumsi, prediksi dan hal yang sifatnya spekulasi," tandasnya.

Selain itu, Haedar meminta agar semua elemen bangsa dan masyarakat jangan sampai terpecah belah gara-gara kasus ini. Sebab hanya akan kehilangan energi dan waktu untuk kerja-kerja produktif memajukan bangsa ini.

Baca juga: Muhammadiyah Imbau Masyarakat Tetap Jaga Kebinekaan dan NKRI

"Mari kita ciptakan suasana yang kondusif dan damai. Tidak perlu mengembangkan berbagai spekulasi politik, yang justru membuat kecemasan dan kekhawatiran dalam kehidupan berkebangsaan," pungkasnya.

Kompas TV PP Muhammadiyah Apresiasi Penetapan Tersangka Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com