Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Pembangkit Listrik dari Turki Tak Kunjung Datang, Alternatif Disiapkan

Kompas.com - 15/11/2016, 15:51 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - PT PLN Wilayah Maluku-Maluku Utara mulai menyiapkan sejumlah langkah alternatif jika kapal pembangkit listrik Yasin Bey yang rencananya akan beroperasi di Maluku tidak juga datang.

Rencana kedatangan kapal pembangkit listrik asal Turki ini setelah PLN melakukan penandatanganan kontrak kerjasama dengan pihak perusahan pemilik kapal. Semula kapal pembangkit listrik ini dijadwalkan tiba di Maluku dan mulai beroperasi pada Juni 2016 lalu, namun rencana tersebut batal.

Selanjutnya, kapal tersebut direncanakan akan tiba di Maluku akhir desember 2016 mendatang, namun belakangan informasi itu masih simpang siur.

General Maneger PLN (Persero) Wilayah Maluku-Maluku Utara, Indardi Setiawan, mengungkapkan, saat ini pihaknya akan menyiapkan sejumlah langkah alternatif jika kapal itu batal datang ke Maluku.

“Kalau tidak jadi datang kita akan menyiapkan alternatif, kami akan jaga performa mesin yang ada, kami perbaiki mesin-mesin yang rusak dan kami rawat, serta kami manfaatkan mesin-mesin yang disewa,” ungkapnya di Ambon, Selasa (15/11/2016).

Dia mengaku, rencana kedatangan kapal pembangkit listrik berkapasitas 110 megawatt itu sangat tergantung dari pihak perusahaan di Turki.

Saat ditanya kepastian waktu kedatangan kapal tersebut, Setiawan belum bisa memastikannya. 

“Untuk kapal sudah ada kontrak tingkat korporat, cuman kembali lagi kesiapan pemilik kapal sikapnya seperti apa, sekarang lagi proses kami tanyakan kenapa belum selesai. Soal apakah kapal itu belum pasti datang, sepertinya begitu, kami juga sudah koordinasi dengan PLN pusat dan Pak Gubernur Maluku untuk mengantisipasi masalah itu,” ungkapnya.

Sejauh ini, tambah Indardi, kapal pembangit listrik dari Turki baru tiba di Manado, Sulawesi Utara, sedangkan untuk Maluku, Medan dan NTT belum juga tiba.

”Untuk NTT itu sudah lebih duluan dari kami, tapi belum juga tiba. Jadi kami siapkan alternatif saja manakala kapalnya tidak datang,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com