Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Besi Tua Serahkan Mortir Bercat Biru ke Koramil

Kompas.com - 14/11/2016, 14:11 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

MADIUN, KOMPAS.com - Septian Heri, pengusaha rongsokan besi tua di Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, menyerahkan satu buah mortir ke koramil setempat, Senin (14/11/2016).

Diduga, mortir warna biru berukuran panjang 55 cm dengan berat sepuluh kilogram itu milik salah satu kesatuan TNI.

Danramil Dolopo 0803/12, Kapten Wardoyo, membenarkan ada warga yang menyerahkan mortir ke Koramil Dolopo. Untuk sementara, mortir itu disimpan di Koramil Dolopo sebelum diserahkan ke Denpal Madiun.

"Biasanya satuan yang menyelidik barang itu masih aktif atau tidak berasal dari Denpal," kata Wardoyo.

Septian mengaku mendapatkan mortir ini dua tahun lalu dari pencari barang bekas. Sebelumnya, benda berukuran panjang sekitar 55 cm sudah dikemas bersama besi rongsokan yang lainnya dan dikirim ke pabrik pengolahan besi bekas di Surabaya.

Hanya saja, sekitar seminggu yang lalu mortir itu dikembalikan kepada Septian. Alasannya, pabrik tidak berani mengolah mortir yang memiliki berat sekitar 10 kg itu. Menyadari mortir itu benda berbahaya, Septian lalu melapor ke Babinsa Glonggong Serda Sumali.

Dia khawatir mortur itu akan meledak sewaktu-waktu. Saat ini, mortir warna biru sudah diamankan di Koramil Dolopo.

Wardoyo menduga, bila dilihat dari catnya, diduga mortir itu milik Angkatan Udara. Tetapi soal aktif tidaknya, dia mengaku tidak mengetahuinya. Namun, lanjut dia, penguncinya masih tertinggal satu dari dua yang seharusnya ada. Menurut dia, bisa jadi mortir tersebut pernah hendak diledakkan, tetapi karena penguncinya macet sehingga tidak membakar bahan utamanya.

"Tetapi bukan berarti tidak meledak. Untuk itu mortir itu akan diserahkan kepada Denpal," tutur Wardoyo.

Dia menambahkan, biasanya mortir peninggalan penjajah sudah kondisi karatan. Namun mortir ini masih nampak bagus karena warna birunya masih jelas. Mortir, lanjut dia, ditaruh di dalam air agar tidak kepanasan. Dia khawatir udara panas bisa berpengaruh pada suhu di dalam mortir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com