GORONTALO, KOMPAS.com – Sejumlah peneliti mengkhawatirkan dampak pembangunan tanggul dan pintu air di danau Limboto, Gorontalo.
Pembangunan tanggul akan mengubah ekosistem menjadi waduk atau bendungan.
Saat ini, pembangunan tanggul sudah mencapai separuh keliling danau dari daerah Limboto, Kabupaten Gorontalo, hingga ke Keluarahan Dembe I, Kota Gorontalo, dengan pintu air berada di Desa Tabumela.
Tanggul ini dikhawatirkan akan mengubah ekologi perairan danau yang mengalir menjadi tergenang seperti waduk atau bendungan.
Hal ini dipersoalkan oleh Prof Dr Krismono dari Badan Penelitian dan Pengembangan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan.
“Jika sudah ada tanggul keliling danau, apakah nama danau masih relevan?” tanya Krismono, Kamis (20/10/2016).
Krismonmo juga menanyakan apakah sudah diantisipasi dampak pembendungan bagi biodiversitas organisme Danau Limboto.
Hal lain yang ia sorot adalah dampak yang ditimbulkan terhadap perikanan tangkap dan budi daya yang selama ini dilakukan oleh masyarakat.
Merespons kekhawatiran Prof Dr Krismono, peneliti perikanan Universitas Negeri Gorontalo, Dr Ade Muharram mengatakan, secara ekologi dapat dipastikan pembuatan tanggul ini akan brpengaruh pada ekosistem alami danau.
“Proses alami fisika, kimia dan biologi di danau Limboto pasti akan terganggu. Namun saya belum mengetahui detail arah dan tujuan pembangunan bendungan tersebut, seharusnya sudah diuraikan secara jelas dalam dokumen Amdal,” kata Ade Muharram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.