SURABAYA, KOMPAS.com - Salah satu ketua yayasan yang menaungi Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Marwah Daud Ibrahim, mengaku tidak pernah melihat bungker berisi uang di Padepokan Dimas Kanjeng.
Dia meminta polisi mendalami jika ada pengikut atau siapapun yang mengaku pernah melihat bungker berisi uang di Padepokan Dimas Kanjeng di Desa Wangkal Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur.
"Kalau saya tidak pernah lihat itu bunker, kalau ada yang pernah melihat, silahkan didalami," katanya usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jatim, Senin (17/10/2016).
Dia mempersilakan polisi memeriksa semua pengikut Dimas Kanjeng, jika itu memang dibutuhkan dalam proses hukum.
"Kami menghormati proses hukum yang berjalan," ucapnya.
Lebih lanjut dia menegaskan, saat ini pihaknya sedang dalam mencari kebenaran. Karena itu, dia meminta publik untuk tidak terburu-buru menghakimi Padepokan Dimas Kanjeng.
Marwah Daud diperiksa sebagai saksi atas kasus penipuan oleh Dimas Kanjeng. Tajul Ibrahim, suaminya, harusnya juga diperiksa siang tadi, namun dia tidak hadir karena alasan sakit.