Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Tenaga Kerja Tak Sesuai dengan Pendidikannya, Pastika Khawatir

Kompas.com - 03/10/2016, 14:17 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan bahwa tenaga kerja Bali yang bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan pendidikannya dikhawatirkan akan memengaruhi profesionalitas dari para tenaga kerja tersebut.

Hal ini disampaikannya saat meninjau UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali, di Denpasar, Senin (3/10/2016).

Pastika juga sempat berdialog dengan salah seorang siswa yang mengikuti pelatihan di BLK yang mengaku merupakan tamatan SMK jurusan teknik mesin namun terpaksa bekerja di bidang housekeeping.

“Ini contohnya banyak yang tidak nyambung antara pendidikan dengan pekerjaannya, ini yang harus kita pikirkan,” kata Pastika.

“Kasihan mereka, ini nanti berkaitan dengan profesionalitas pekerjaan, jadi jangan dipikir gampang hanya dengan pelatihan saja, kita harus pikirkan jalan keluarnya,” tambahnya.

Dia juga tidak memungkiri bahwa fenomena tersebut terjadi sebagai akibat susahnya mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidang mereka. Diingatkan juga agar pihak UPT BLK melakukan evaluasi terhadap pelatihan–pelatihan yang dilakukan agar sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

“Ini pelatihannya coba dievaluasi, kita buat pelatihan yang benar–benar diperlukan oleh masyarakat, contohnya ini pelatihan menjahit, zaman dulu mungkin masih banyak yang berminat kalau di zaman sekarang bagaimana dengan kondisi kemajuan Bali seperti ini,” tegasnya.

Mantan Kapolda Bali ini juga tidak menutup kemungkinan pelatihan menjahit untuk dipertahankan jika masyarakat pedesaan, khususnya di desa miskin, masih membutuhkan pelatihan–pelatihan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com