Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Jatim: Masih Banyak Pasien yang Antre Gandakan Uang di Padepokan Dimas Kanjeng

Kompas.com - 27/09/2016, 10:02 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Meski pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi sudah diamankan di Mapolda Jatim sejak Kamis pekan lalu karena kasus pembunuhan. Namun, banyak pasiennya masih menunggu di sekitar padepokan di Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Kapolda Jatim Irjen Anton Setiadji mengatakan, mereka adalah pasien yang ingin menggandakan uang kepada tersangka.

"Menurut laporan, masih banyak pasien di padepokan untuk keperluan penggandaan uang sampai hari ini," katanya, Selasa (27/9/2016).

Anton belum memastikan apakah Taat Pribadi juga mengajarkan aliran tertentu sehingga memiliki banyak pasien yang juga pengikut.

"Soal itu masih akan kami bahas dengan Pak Gubernur dan Pak Pangdam karena ini bukan hanya soal masalah hukum, melainkan juga sosial," ujarnya.

Dimas Kanjeng Taat Pribadi dijemput paksa dari padepokannya karena tiga kali mangkir diperiksa terkait dugaan kasus pembunuhan dua anak buahnya pada Juni lalu.

Penjemputan Taat Pribadi melibatkan lebih dari 1.000 polisi karena berpotensi ditolak oleh santri dan pengikutnya.

Baca juga: Tangkap Pengasuh Padepokan Dimas Kanjeng, Ribuan Polisi Diterjunkan

Sampai hari ini polisi masih fokus pada penanganan dugaan pembunuhan berencana. Sementara itu, dugaan aksi penipuan dengan penggandaan uang masih terus didalami. 

"Logikanya mana bisa uang digandakan, terus nomor serinya bagaimana," ujar Anton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com