Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puting Beliung Terjang Sulawesi Utara dan Sumatera Utara

Kompas.com - 15/09/2016, 15:03 WIB

MANADO, KOMPAS — Belasan rumah roboh dan 132 rusak berat setelah diterjang angin puting beliung pada Selasa (13/9/2016) sore di Desa Binjeita, Bolangitang, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara.

Seorang warga, Reynolda, mengalami luka di tangan dan kaki setelah tertimpa atap seng yang jatuh.

Warga Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Sumatera Utara, memperbaiki atap rumah, Rabu (14/9/2016), yang rusak akibat hujan lebat disertai angin kencang pada Selasa (13/9/2016) malam. Sedikitnya 93 rumah di tiga kecamatan di Kota Medan rusak akibat diterjang angin kencang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Utara Noldy Liow di Manado, Rabu (14/9), mengatakan angin puting beliung melanda Bolaang Mongondow Utara pada Selasa sekitar pukul 18.00. Selain rumah warga, dua gereja dan satu gedung sekolah rusak berat.

Wakil Bupati Bolaang Mongondow Utara Suriansyah Korompot, saat dihubungi dari Manado, mengatakan, korban angin puting beliung mencapai 400 orang, sebagian di antaranya kehilangan tempat tinggal akibat rusak dan roboh. Korban bencana ditampung di rumah ibadah seperti gereja dan masjid serta balai desa. "Saya sudah melihat lokasi bencana, belasan rumah warga roboh dan lebih dari seratus rusak. Sebagian rumah kehilangan atap akibat terjangan angin," katanya. Sukriansyah mengatakan, rumah roboh adalah bangunan semipermanen berdinding papan.

BPBD Sulawesi Utara pada Rabu pagi telah mengirimkan bantuan berupa makanan cepat saji dan tambahan gizi berupa susu dan telur. Selai itu, dikirim juga tikar, kasur dan selimut sebanyak 108 buah.

Sejumlah saksi mata menyebutkan, angin bertiup kencang dengan kecepatan di atas 20 knot didahului dengan hujan deras. Terjangan angin kencang membuat warga panik lalu memilih keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri.

Di luar rumah, warga juga harus menghindar dari pepohonan yang roboh. Pohon besar roboh menimpa rumah warga. Sebagian pohon roboh menutup jalan lintas di desa tersebut.

Kepala Dusun II Binjeita, Kongres Tambaru, mengatakan, bencana itu berlangsung cepat dan menghancurkan rumah dan bangunan. Angin mendadak kencang selama 10 menit kemudian berhenti. Ketika itu, ujar Kongres, dirinya tengah berada di kamar mandi. Kongres terkejut melihat atap rumah terlepas dari bangunan rumah. "Beruntung kami selamat meski bangunan rumah rusak," katanya.

Peristiwa angin puting beliung di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara ketiga kali sejak 7 Juli dan 30 Agustus lalu juga merusak bangunan rumah warga. Penanganan dua bencana itu hingga kini belum tuntas setelah warga mengeluh ke DPRD setempat soal minimnya bantuan pemerintah kepada korban bencana.

Anggota DPRD Bolaang Mongondow Utara, Arman Lumoto, mengatakan, korban bencana angin puting beliung akhir Agustus lalu di Desa Langitan Barat Bolangitang belum mendapat bantuan perbaikan rumah.

Ia prihatin melihat kondisi rumah darurat terbuat berdinding dari anyaman bambu berlantai tanah.

"Mereka ditelantarkan oleh pemerintah sendiri, bantuan saja belum diterima," katanya.

Menimpa Medan

Bencana serupa juga melanda Medan, Sumatera Utara, merusak sedikitnya 93 rumah warga, Selasa (13/9/2016) malam. Warga diminta waspada karena cuaca buruk berupa hujan lebat dan angin kencang diperkirakan masih akan terus terjadi hingga akhir Oktober.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com