Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Banjir di Kabupaten Bandung, Warga Diminta Pindah dari Lokasi Banjir

Kompas.com - 30/08/2016, 12:58 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Banjir di Kabupaten Bandung hingga kini masih kerap terjadi. Tak hanya di daerah selatan Bandung, banjir kerap terjadi di timur Bandung.

Salah satu warga Cinunuk, Kabupaten Bandung, Noviyani mengatakan, banjir di daerah Cinunuk semakin parah dari tahun ke tahun. Jika beberapa tahun lalu hanya genangan banjir Cileuncang, saat ini bisa sepaha.

"Banjirnya memang tidak seluas di Bandung Selatan, tapi karena arusnya deras, banyak kendaraan yang mogok, tidak bisa jalan, bahkan ada yang jatuh," tuturnya.

Seperti banjir beberapa hari lalu, seorang ibu oleng saat mengendarai motornya melewati arus banjir yang cukup deras. Air tersebut tidak hanya menggenangi jalan raya tapi juga masuk ek perumahan warga.

"Letak jalan ke perumahan lebih rendah dibanding jalan raya, akhirnya air dengan deras masuk ke daerah perumahan," tuturnya.

Bupati Bandung Dadang Naser mengatakan, penanganan banjir harus komprehensif dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kota/kabupaten, hingga rakyat.

Beberapa penanganan terus disiapkan, misalnya untuk penanganan banjir di Sungai Cieunteung di selatan Bandung akan dijadikan kolam resistensi. Untuk membuat itu, tahun ini warga Cieunteung harus keluar dari sana.

"Kami terus awasi agar mereka pindah dari lokasi banjir," tuturnya.

Namun pembebasan lahan ini terhambat oleh oknum-oknum. Mereka sengaja menanam pohon-pohon agar harganya tinggi. Padahal harga appraisal sudah keluar.

"Mereka minta Rp 34 juta per tumbak, padahal appraisal cuma Rp 4,5 juta. Untuk buat rumah di sana Rp 1 juta juga tidak mau saya," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya tengah memperjuangkan pintu air di Curug Jompong. Nantinya akan ada pemapasan di lokasi tersebut.

"DED-nya sudah ada. Anggarannya dari pusat. Tapi dengan kondisi anggaran (pusat) sekarang, saya tidak tahu," imbuhnya.

Begitu pun untuk penanganan banjir di Bandung Timur seperti Cinunuk, Cileunyi, hingga Rancaekek. Saat ini, pihaknya tengah memperdalam dan memperlebar sungai yang mengalir ke kawasan tersebut.

"Masih proses pembebasan lahan juga. Tapi yang ini lebih cepat dibanding yang Cieunteung," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com