Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal 2017, Landasan Bandara Blimbingsari Banyuwangi Dipertebal

Kompas.com - 29/08/2016, 09:53 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Landasan Bandara Blimbingsari di Banyuwangi, Jawa Timur, akan dipertebal dari kekuatan PCN 28 menjadi PCN 40. Penebalan akan dimulai pada awal 2017.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, ada sejumlah anggaran untuk pengembangan bandara Banyuwangi dari Kementerian Perhubungan.

"Saya bertemu dengan Menhub dan beliau mendukung pengembangan bandara di Banyuwangi," kata Anas kepada Kompas.com, Senin (29/8/2016).

Penebalan itu ditujukan agar pesawat jenis Boeing 737-500 bisa segera beroperasi sehingga penerbangan langsung Jakarta-Banyuwangi yang dinantikan para wisatawan bisa segera terealisasi.

"Sebenarnya dengan tebal saat ini, Kemenhub sudah mendukung Boeing 737-500 untuk mendarat di Bandara Blimbingsari. Tetapi Kemenhub meminta agar peningkatan fasilitas Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PPK) dipenuhi," kata Anas.

Karena harga PPK cukup mahal, salah satu solusi yang ditawarkan adalah menyewa sementara dari PT Angkasa Pura.

Terminal bandara baru Blimbingsari ditargetkan dapat beroperasi pada awal tahun depan.

Pengerjaan tahap akhir terminal baru tersebut menggunakan biaya APBD Provinsi Jawa Timur dan Banyuwangi.

Terminal ini dirancang nyaris tanpa penyejuk ruangan atau air conditioner. Kesejukan ruangan diciptakan dengan pengaturan sirkulasi udara, water treatment, dan beragam tanaman hingga ke atap terminal.

Arsitekturnya mengadopsi model atap rumah khas Suku Osing asli Banyuwangi dengan menyediakan anjungan yang mengarah langsung ke landasan.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membangun terminal baru sejak 2015 karena jumlah penumpang di Bandara Blimbingsari mengalami peningkatan cukup drastis hingga 1.308 persen. Pada 2011, jumlah penumpang 7.826 orang dan naik menjadi 110.234 penumpang pada 2015. Akibatnya, antrean penumpang meluber hingga ke luar bandara.

Memasuki 2016, frekuensi penerbangan ke dan dari Banyuwangi juga bertambah dari semula dua kali dalam sehari menjadi tiga kali dalam sehari.

"Kami berinisiatif membangun terminal baru, Kementerian Perhubungan mendukung aspek keselamatan penerbangannya. Sinergi pusat dan daerah sangat berarti bagi daerah," ujar Anas.

Sembari menunggu penyelesaian terminal baru, Kemenhub bakal merenovasi terminal lama dengan memperlebar ruang keberangkatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com