Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Anggota Jaringan Santoso Serahkan Diri karena Strategi Operasi Berubah

Kompas.com - 08/08/2016, 15:34 WIB
Mansur

Penulis

POSO, KOMPAS.com – Kapolda Sulawesi Tengah Brigjend Polisi Rudi Sufahriadi selaku Penanggung Jawab Komando (PJK) Operasi Tinombala 2016 mengatakan, seorang anggota jaringan Santoso yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) menyerahkan diri.

Anggota yang menyerahkan diri itu diketahui bernama Taufik Hidayat alias Salman alias Opik.

Menurut dia, Salman yang menyerahkan diri atas bantuan keluarga adalah sepupu dari Samil alias Nunung, salah seorang anggota yang masuk DPO dan telah menyerah pada 16 Juni 2016.

‘’DPO Salman sudah turun gunung dan kami sudah bawa ke Polda Sulteng untuk kami mintai keterangan terkait keterlibatannya selama menjadi pengikut Santoso," ungkap Rudi.

Dia menjelaskan, penyerahan diri yang dilakukan oleh sisa para DPO jaringan Santoso merupakan buah dari strategi Satgas Tinombala yang terus melakukan perubahan penempatan pasukan di lapangan.

Perubahan taktik dan strategi penempatan pasukan dilakukan di sejumlah titik yang dianggap rawan sebagai pintu keluar masuknya sisa jaringan Santoso.

Selain penempatan pasukan yang dianggap strategis, imbauan penyerahan diri melalui baliho di beberapa titik dianggap ikut membantu khususnya kepada keluarga para DPO.

"Kenapa mereka mulai turun, saya anggap karena pelaksanaan Operasi Tinombala 2016 ini bertukar strategi terus. Artinya tanpa kekuatan pasukan yang ada ini, saya rasa mereka tidak akan turun gunung," tuturnya.

Penyerahan diri Taufik Hidayat alias Salman ini membuat jumlah anggota kelompok santoso yang masih diburu tersisa 16 orang lagi dari jumlah awal DPO sebanyak 41 orang ketika Operasi Tinombala 2016 pada 10 Januari silam.

(Baca juga: Semakin Terpojok, Satu Lagi Anggota Kelompok Santoso Menyerahkan Diri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com